Mohon tunggu...
Muhamad Idris Solihin
Muhamad Idris Solihin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa UINKHAS

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Islam dan Mobilitas Sosial

24 November 2023   08:20 Diperbarui: 24 November 2023   08:20 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demikian pula, narasumber lain merasa bahwa kesempatan sekolah gratis yang diberikan oleh MTs 1 Watu Lempit telah membantu situasi mereka dan memungkinkan mereka memperoleh tingkat pendidikan yang lebih tinggi, seperti diungkapkan oleh narasumber berikut:

"Saat itu, saya dan orang tua saya sedang menjalani kehidupan yang sangat sulit. Rumah masih kontrakan, dan ayah saya bekerja paruh waktu. Karena kehidupan ini membuat saya berpikir bagaimana cara keluar dari resesi ekonomi yang dihadapi keluarga. .Apalagi aku anak pertama ya Kak, jadi aku harus aktif sekolah agar aku juga bisa membantu orang tuaku untuk membayar biaya sekolahku, Kak. Aku merasa ketika aku bosan sekolah, nilainya tidak sia-sia, itu selamatkan aku dari kebodohan, nah sekarang alhamdulillah aku sudah bisa memanfaatkan ketrampilan yang aku punya untuk memperbaiki keuangan keluargaku dan membuahkan hasil."[29] 

Ditambah lagi pernyataan dari AS yang mengatakan bakatnya mulai terasa saat masih bersekolah:

"Saya adalah orang miskin karena orang tua saya bercerai dan saya tinggal bersama ayah saya. Masa-masa sekolah itu memberikan dampak yang besar bagi saya dan alhamdulillah saya bisa menjadi seperti sekarang ini. "Satu hal yang pasti, lingkungan alumni sangat mendukung. dan saling mendukung, saling mendukung, bukan berlomba-lomba menunjukkan siapa yang terbaik, namun memberikan yang terbaik bagi sesama alumni."[30] 

Sebagian besar alumni berasal dari keluarga miskin, bahkan ada yang menghadapi permasalahan keluarga yang sangat serius. Keadaan itu sendiri seolah menjadi motivasi untuk terus bergairah dalam menempuh dan menyelesaikan pendidikannya, apalagi saat masih duduk di bangku sekolah di MTs 1 Watu Lempit, mereka diberikan kesempatan yang besar karena bisa mengikuti pendidikan secara gratis dengan kualitas pembelajaran yang sama dengan sekolah lain. Kebanyakan dari mereka juga berkomunikasi satu sama lain dan menjalin koneksi, yang seringkali menjadi peluang bagi bisnis dan pekerjaan mereka saat ini. Memang benar bahwa pembagian kerja dalam masyarakat industri sangat kompleks, dan seperti yang dikatakan Nasution, "Mobilitas sosial ini terus terjadi di semua negara, terutama di masyarakat industri karena memerlukan tenaga teknis dan profesional dalam jumlah besar. Kelompok sosial atas tidak mampu memenuhi seluruh kebutuhan tersebut dan terpaksa memperolehnya dari kelas sosial bawah. Mereka yang berasal dari latar belakang kelas atas dan tidak memiliki insentif untuk memperoleh keterampilan teknis, profesional, atau manajerial secara alami akan berpindah ke jenjang sosial yang lebih rendah.[31]

Ternyata sebagian besar alumni MTs 1 Watu Lempit keluar dari dunia kerja untuk bekerja, atau menjadi pekerja industri.


Pendidikan sebagaimana dipahami secara umum adalah segala upaya terencana untuk mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok, atau masyarakat, agar mereka bertindak sesuai dengan bimbingan pelaku pendidikan.[32] Melanjutkan pernyataan di atas, Edie menjelaskan bahwa mobilitas sosial adalah pergerakan masyarakat menuju perubahan ke arah yang lebih baik.[33] S. Nasution berpendapat bahwa mobilitas sosial mempunyai dua makna, yaitu: pertama, perubahan status suatu departemen tertentu dibandingkan dengan departemen lain dalam masyarakat secara keseluruhan. Misalnya, jabatan guru yang dulunya sangat terhormat, namun kini tidak lagi menduduki jabatan setinggi itu. Kedua, kemungkinan individu berpindah dari satu tingkat sosial ke tingkat sosial lainnya, yang terlihat dari lingkungan tempat individu tersebut berada.[34]

Pendidikan dipandang sebagai salah satu pintu gerbang menuju status sosial yang lebih baik. Hal ini memungkinkan individu untuk lebih dihormati dan diterima secara sosial karena pendidikannya, yang berarti bahwa keberadaan individu yang berpendidikan tidak bisa dianggap remeh, dan individu yang berpendidikan juga mempunyai potensi untuk berbuat lebih baik dibandingkan dengan orang yang tidak berpendidikan. Semakin berpendidikan Anda, semakin besar peluang Anda untuk mencapai tujuan ini. Dengan cara ini, peluang untuk maju ke kelas sosial yang lebih tinggi akan lebih besar. Pendidikan dipandang sebagai peluang untuk berpindah dari kelas primitif ke kelas yang lebih tinggi. Edie menilai lembaga pendidikan merupakan jalur konkrit mobilitas vertikal ke atas, bahkan dianggap sebagai elevator (perangkat) sosial yang berpindah dari posisi awal yang rendah ke posisi yang lebih tinggi.[35]

Ada yang mengatakan bahwa pendidikan adalah jalan menuju mobilitas sosial. Pada zaman dahulu, hubungan kekerabatan (darah) menentukan status sosial seseorang, hal ini sulit dilakukan karena ketatnya sistem kelas yang berlaku pada saat itu. Banyak orang di bidang pendidikan percaya bahwa pendidikan bertekad untuk mengubah dan memperbaiki keadaan seseorang. Dengan memperluas pendidikan dan meningkatkan standar pendidikan, diharapkan batas-batas antar kelompok sosial dapat dihilangkan. Kesempatan belajar yang setara diharapkan akan membuka jalan bagi setiap mahasiswa untuk memperoleh bidang pekerjaan yang diidam-idamkannya. Pendidikan wajib atau tradisional memberikan pengetahuan dan keterampilan yang setara kepada semua siswa dari semua kelompok sosial. Dengan cara ini, perbedaan kelompok sosial terkikis, meski tidak sepenuhnya hilang. Kenyataannya, mewujudkan cita-cita tersebut tidaklah mudah. Mereka semua merupakan alumni MTs 1 Watu Lempit dan mempunyai mobilitas sosial mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan menengah, menurut mereka pendidikan MTs 1 Watu Lempit meninggalkan kesan positif bagi setiap alumninya.Alumni MTs 1 Watu Lempit Pendidikan adalah sebuah jalan untuk mendapatkan posisi yang lebih baik saat ini.

E. Kesimpulan

Mobilitas sosial adalah perubahan atau pergerakan naik atau turun kelas sosial yang dialami oleh suatu individu atau kelompok sosial. Pendidikan agama Islam dapat menjadi sarana meningkatkan mobilitas sosial. Ketika individu memiliki akses terhadap pendidikan agama yang berkualitas, hal itu membantu mereka memperoleh pengetahuan dan nilai-nilai yang memungkinkan mereka mencapai tingkat sosial yang lebih tinggi di masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun