Mohon tunggu...
Roby Rushandie
Roby Rushandie Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Ekonom otodidak dan amatir, Pengamat pasar obligasi, Minat dengan travelling dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Serba Serbi Memilih Penerbangan Untuk Travelling

14 Desember 2014   18:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:19 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alhasil penumpang yang ke Beijing mendapat reschedule jadwal penerbangan keesokan atau pagi harinya dari Guangzhou menuju Beijing dan mendapat kompensasi kamar hotel untuk menginap semalam di Guangzhou. Walaupun tiba juga di Beijing, dengan kondisi ini waktu sudah terbuang sia-sia yang seharusnya di itinerary saya sudah bisa menikmati Beijing dari pagi harinya, eh jadi baru bisa menjelajah Beijing sore harinya. Tentu hal ini bisa dihindari kalau saja saya memilih penerbangan langsung walaupun lebih mahal. Sehingga terhindar dari risiko delay ke atau dari tempat transit.

Kemudian, pemilihan direct atau indirect flight perlu mempertimbangkan pula bagaimana toleransi anda duduk dalam pesawat dengan total waktu tempuh yang dibutuhkan ke tempat tujuan. Untuk waktu tempuh penerbangan langsung (direct) dari Jakarta ke kota-kota di Asia dan Australia rata-rata mulai dari 1 jam 30 menit hingga 9 jam. Duduk dalam pesawat dalam waktu lama memang membosankan, dan membuat pegel. Jadi perlu diperhatikan toleransi anda untuk duduk berlama-lama. Jika anda dapat mentoleransi duduk dalam radius 8 jam maka sebaiknya pilih direct flight (jika ada). Jika tidak tahan dengan duduk berlama-lama maka bisa memilih penerbangan dengan transit. Jadi di bandara transit anda bisa stretching dan bersantai sembari ngopi-ngopi misalnya. Tapi berdoa saja supaya tidak terjadi seperti yang saya alami, hehehe.

Untuk ke Eropa, keberadaan maskapai Timur Tengah dengan rating yang baik seperti Emirates dan Qatar Airways merupakan hal yang membantu dalam hal waktu tempuh. Jadi bagi yang hanya dapat mentoleransi duduk dalam radius 8 jam dan ingin bepergian ke Eropa Barat seperti Inggris misalnya, dapat menggunakan maskapai yang transit di Timur Tengah. Karena lokasi Timur Tengah yang berada di antara Asia dan Eropa. Jadi misalnya penerbangan dengan Emirates ke Inggris bisa dipecah jadi 8 jam Jakarta-Dubai dan 8 jam Dubai-London. Bandingkan dengan penerbangan Singapore Airlines yang dari Singapura ke London memerlukan waktu penerbangan sekitar 13 jam.

Kecuali kalau ke benua Amerika ya, karena benua tersebut memang sangat jauh dari Indonesia, jadi tidak ada pilihan dan harus mentoleransi duduk dalam penerbangan selama belasan jam.

Tips memilih jadwal penerbangan

Jadwal penerbangan secara garis besar dibagi tiga yakni penerbangan same day atau keberangkatan dan kedatangan di negara tujuan pada hari yang sama, penerbangan overnight atau penerbangan tengah malam/dini hari dan tiba pagi harinya, dan penerbangan stayover atau penerbangan dengan waktu transit yang sangat lama sehingga dibutuhkan waktu menginap semalam di kota transit (seperti pada opsi termurah AirAsia diatas). Tipe terakhir tentu akan sangat tidak efisien, jadi langsung coret dari list anda.


Penerbangan same day biasanya untuk penerbangan ke negara ASEAN yang dalam radius 4 jam misalnya Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dll. Opsi ini bisa jadi pilihan terbaik, karena anda bisa langsung check in di hotel dan beristirahat terlebih dahulu.

Sementara penerbangan overnight biasanya melayani rute Asia Timur seperti China, Jepang, dan Korea, rute Timur Tengah dan Rute Australia. Bagi budget traveler/ backpacker bisa jadi lebih baik karena dengan bermalam satu malam di pesawat berarti anda hemat biaya penginapan satu malam. Dan pada saat tiba di pagi hari bisa langsung menjelajah, sehingga punya waktu lebih panjang di hari pertama.

Tapi konsekuensinya dengan penerbangan overnight ini pastinya tidur di pesawat dalam keadaan kurang nyaman. Sehingga mungkin anda mengawali hari dalam keadaan yang kurang fit. Selain itu bagi anda yang selalu melakukan “ritual” pagi hari bisa menjadi sangat merepotkan. Bayangkan ketika pagi hari mungkin masih dalam penerbangan, perut sudah mules melilit tidak karuan. Kalau sudah begini pilihan ternyaman ada di tangan anda apakah ingin melakukannya di pesawat, di bandara saat tiba, atau menunggu hingga sampai di hotel.

Kemudian perlu diperhatikan pula waktu check in di hotel anda. Biasanya anda diperbolehkan check in diatas pukul 12:00 siang. Jika jam kedatangan anda pagi hari, dan tiba di hotel belum waktunya check-in, pilihannya adalah menunggu atau titip barang dan koper lalu langsung menjelajah kota terlebih dahulu dan tentunya dalam keadaan belum mandi.

Hal penting lainnya, khusus untuk penerbangan dengan transit, perhatikan lama waktu transitnya (layover time). Pada umumnya kita cenderung memilih penerbangan dengan total waktu perjalanan yang sesingkat mungkin. Untuk kasus direct flight, penerbangan sesingkat mungkin memang yang terbaik, namun untuk indirect flight/connecting flight belum tentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun