Mohon tunggu...
Roby Rushandie
Roby Rushandie Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Ekonom otodidak dan amatir, Pengamat pasar obligasi, Minat dengan travelling dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Serba Serbi Memilih Penerbangan Untuk Travelling

14 Desember 2014   18:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:19 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penerbangan dengan LCC (AirASia):

Pada screen sebelah kiri, terlihat harganya adalah Rp5.222.000. Terlihat opsi kepulangan yang saya pilih adalah yang termahal yakni Rp3.209.000. Lah terus kenapa gak pilih yang termurah aja? Disitu opsi termurah adalah Rp1.770.000. Saya pilih opsi itu karena, jadwal penerbangan yang menurut saya nyaman (di bagian berikutnya saya ulas tips untuk memilih jadwal penerbangan yang nyaman). Jadwal penerbangan yang saya pilih adalah berangkat pukul 10:50 dari Hongkong dan tiba di Jakarta pukul 19:55 di hari yang sama, dengan transit di Kuala Lumpur selama 4 jam 10 menit. Sedangkan pada opsi termurah, berangkat dari Hongkong pukul 20:50, lalu transit di KL selama 9 jam 10 menit dan tiba di Jakarta pukul 10:50 keesokan harinya. Tentu itu bukanlah jadwal yang nyaman, dan malah harus mengeluarkan biaya menginap lagi semalam, kecuali tentu kalau anda mau ngampar di bandara, hehehe.

Kemudian ditambah biaya-biaya tambahan seperti bagasi 20 kg, makanan, seat selection, tax, dan charge lainnya, maka total biaya menjadi Rp6.118.000 (screen kanan). Tentu opsi-opsi biaya tambahan tersebut menurut saya merupakan kebutuhan dasar dalam penerbangan. Kecuali jika anda solo traveler yang tidak terlalu mementingkan seat selection. Untuk itulah perlunya mencermati total biaya dalam memilih penerbangan dengan LCC.

Penerbangan dengan FSC (Singapore Airlines):

[caption id="attachment_341178" align="aligncenter" width="579" caption="Sumber: Singapore Airlines"]

14185312781227091236
14185312781227091236
[/caption]

Pada screen terlihat biayanya USD568,26 atau Rp7.099.840,44. Opsi yang saya pilih ini sesuai dengan kriteria pemilihan pada AirAsia diatas. Tentunya dalam FSC semua komponen biaya tambahan pada LCC sudah termasuk kedalam total biaya.


Jadi perbedaan total biaya antara FSC dan LCC dalam kasus ini sekitar Rp800 ribu. Saya pribadi memiliki kriteria jika perbedaan lebih dari Rp500 ribu maka pilih LCC aja dengan catatan waktu tempuh dapat ditoleransi. Lama waktu tempuh juga perlu menjadi pertimbangan untuk memilih terbang dengan LCC atau FSC. Mengingat kenyamanan duduk di LCC lebih rendah dari FSC dengan leg room yang terbatas. Jika waktu tempuh penerbangan sekitar 4 jam, itu bisa ditoleransi. Namun jika lebih, pertimbangkan dengan matang bagaimana toleransi kenyamanan anda dan orang-orang yang ikut dengan anda.

Selain dari kenyamanan duduk, waktu tempuh juga dapat menjadi pertimbangan dalam terbang dengan LCC apakah anda butuh komponen biaya lain-lain seperti makanan, seat selection, dan in-flight entertainment. Jika penerbangan jarak pendek dengan radius dibawah 4 jam, mungkin tidak makan dan tidak adanya hiburan bisa anda manage, sehingga bisa menekan lagi total biaya pada LCC. Tapi jika lebih dari 4 jam, saya rasa sulit untuk menahan tidak makan dan tidak membutuhkan hiburan, serta kemungkinan duduk terpisah dari teman atau keluarga anda.

Penerbangan langsung (direct flight) atau dengan transit (indirect/connecting flight)?

Penerbangan langsung bisa jadi yang terbaik karena waktu tempuh lebih singkat, dan yang paling penting meminimalisir risiko delay ke ataupun dari tempat transit. Saya sendiri punya pengalaman buruk dampak dari risiko delay akibat terbang secara transit dengan sebuah maskapai China untuk penerbangan Jakarta-Beijing transit di Guangzhou untuk berlibur. Kompetitifnya harga dibanding maskapai lain membuat saya memilih opsi penerbangan dengan jadwal indirect flight dari maskapai tersebut.

Penerbangan dari Jakarta harusnya pukul 09:05 pagi, tiba di Guangzhou pukul 14:55, lalu lanjut dari Guangzhou pada pukul 18:00 dan tiba di Beijing pukul 21:10 malam waktu setempat. Tiba di Bandara Soetta sekitar pukul 07:30 dan ketika di counter check in ternyata diberitahu kalau penerbangan dari Jakarta ke Guangzhou delay hingga pukul 14:30 dengan alasan cuaca. Dengan kabar tersebut saya pun menanyakan kepastian saya untuk bisa sampai ke Beijing melihat dengan kondisi tersebut rasanya udah hopeless untuk bisa tiba ke Beijing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun