Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bagaimana Kabar MBG di Daerahmu ?

1 Oktober 2025   13:37 Diperbarui: 1 Oktober 2025   13:37 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar saat anak-anak menikmati sajian MBG. Foto dari inilah.com

Sudah tiga minggu sekolah saya menerima MBG, sampai saat ini anak-anak menerimanya dengan suka cita. Namun jika ada yang kurang menyukainya, kami sebagai guru menyarankan untuk membawanya pulang sehingga makanan tidak mubadzir.

Menanamkan rasa syukur pada Allah SWT

Munculnya MBG menjadi polemic di masyarakat, ada pro dan kontra. Ada yang menerimanya dengan suka cita karena merasa diuntungkan, namun ada yang tidak suka karena merasa dirugikan. Tentu setiap kebijakan tidak memenuhi kepuasan public.

Ada sebagian masyarakat merasa senang karena anak-anak mereka mendapat jatah makan bergizi, yang mungkin kondisi di rumah tidak memenuhi standart gizi sesuai kebutuhannya.

Untuk itu saya sering menyampaikan kepada anak-anak bahwa adanya MBG perlu kita syukuri karena kita mendapatkana makanan gratis yang sudah mencukupi nutrisi kebutuhan tubuh kita.

Tapi bagi mereka yang mampu secara finansial, makanan tersebut tidaklah mempunyai efek apapun. Mereka merasa mampu memberikan yang lebih buat anak-anak mereka. Saya sendiri juga mempunyai wali murid yang berlebih, anaknya  juga tidak mau makan, tapi dia selalu membawa tempat bekalnya untuk kemudian diwadahi dan dibawa pulang.

Saya menyampaikan program ini bertujuan baik, dan sepatutnya kita bersyukur karena mendapatkan jatah setiap hari tanpa membayar apapun.

Adapun sisi negatifnya antara lain 

Penjual jajanan di sekolah merasa merugi  

Banyak penjual jajanan keliling yang mengandalkan penghasilannya dari sekolah-sekolah. Dia mangkal saat istirahat, seperti suami Mbak Manis, dia pedagang penthol di beberapa sekolah, istirahat pertama dia mangkal di sekolah Nusa Bangsa, saat istirajat kedua dia menuju sekolah Taman Siswa.

Begitulah setiap hari dia mencari penghasilan, namun saat MBG muncul, penghasilannya menurun drastis, anak-anak yang semula jajan, sudah berkurang mereka lebih menikmati MBG secara gratis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun