Hal ini juga diungkapkan tetangga saya, sebut saja namanya Mbak Manis, Mbak Manis setiap hari jualan penthol dan aneka snak di kantin SD. Hal ini sudah dilakukannya hampir 12 tahun. Penghasilannya cukup lumayan setiap hari dia memperoleh kurang lebih 250.000,-. Namun sejak adanya MBG hanya memperoleh penghasilan Rp.100.000,-
"Sejak adanya MBG, mendapat uang 100.000 saja ngoyo Bu", tuturnya saat bertemu di warung.
"Bapak e juga sama Bu, sambat, sejak adanya MBG penghasilannya menurun drastis", diketahui suami dari Mbak Manis juga jualan penthol keliling dari sekolah ke sekolah. Sehingga dia juga merasakan dampaknya.
Begitulah pengakuan dari Mbak-Mbak penjual jajanan di kantin yang merasakan dampak dari MBG. Belum lagi sambatnya para ibu-ibu saat ngerumpi di warung-warung kelontong.
"Walah telur harganya naik, ayam potong juga naik, ini juga karena permintaan pasar yang tinggi akibat adanya MBG".
Namun demikian ada sisi positifnya
Mengurangi jatah sangu anak
Di sekolah saya orang tua banyak yang senang, adanya MBG menjadi hal yang ditunggu-tunggu. Disamping anak-anaknya mendapat jatah gratis dan bergizi, uang jajannya juga berkurang.
Saya sendiri merasakan, biasanya saya kasih uang jajan untuk anak bungsu sebesar Rp.7000,-  setiap hari. Sejak adanya MBG menjadi Rp.5000,-. sehingga  sisa uang jajan bisa ditabung.
Membiasakan sarapan bagi anak
Sejak adanya MBG orang tua cukup diuntungkan, karena mereka tidak lagi menyiapkan sarapan pagi-pagi. Saat istirahat biasanya jajan, sekarang  mereka bisa makan atau sarapan.Â