***
Kuletakkan telepon genggamku di atas meja. Alhamdulillah. Betapa leganya mengetahui bahwa putriku telah tiba di tempat tujuan. Betapa senangnya bisa mengikuti menit demi menit perjalanannya.
Dan kenanganku berputar, pada waktu dimana aku sendiri baru lulus kuliah dulu, dan memulai karirku di sebuah perusahaan multinasional yang membuatku dari waktu ke waktu juga harus pergi ke luar negeri untuk training atau meeting.
Teknologi belum secanggih sekarang. Ketika itu, sebab biaya telepon antar negara cukup mahal, jatah sepuluh menit save arrival call dari negara tujuan yang biayanya ditanggung kantor menjadi andalan kami untuk menghubungi keluarga di rumah.
Kini kupahami perasaan orang tuaku saat itu, yang berjaga di rumah dengan harap- harap cemas menanti telepon berdering, menunggu kabar bahwa aku telah tiba di negara tujuan dengan selamat. Begitu pula saat aku telah menikah. Padahal, ada satu dua kali saat dimana aku tak bisa segera memberikan kabar. Ah, masih kuingat sampai saat ini, bagaimana paniknya mereka saat itu..
p.s. bersambung ke " No News is  (No More) Good: Pepatah yang Berubah karena TeknologiÂ