Mantab (makan tabungan) di alami masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah Indonesia.Â
Di tengah gemerlapnya spot-spot iklan yang menampilkan kemewahan bagi siapa saja yang melihatnya, ada sosok mantab.Â
Lebaran 2025 menjadi fenomenal dimana kelas menengah terpaksa menggunakan uangnya untuk mudik, beli pakaian baru, bagi-bagi THR, dan sebagainya. Namun jumlah pemudik tahun ini mengalami penurunan.
Kondisi keuangan kelas menengah menjadi morat-marit. Mereka harus bekerja kembali mengumpulkan uang.Â
Warren Buffett, salah seorang terkaya di dunia versi Forbes pada tahun 2015 dan pada tahun 2012 majalah Time memasukkan Buffett sebagai salah seorang paling berpengaruh di dunia.Â
Warren Buffett memberikan nasehat kepada kelas menengah yang sering terjebak dalam pola konsumsi berlebihan agar menahan beberapa pembelian,Â
1. Lotere
Judi atau lotere sering kali menggoda mereka yang memiliki pengetahuan keuangan yang terbatas.Â
Uang yang dihabiskan untuk berjudi sebaiknya diinvestasikan dengan lebih baik untuk menghasilkan keuntungan dari waktu ke waktu.Â
Buffett mengkritik judi. Menurutnya judi adalah harapan akan kekayaan ketimbang membangunnya secara sistematis melalui investasi.
2. Barang berkualitas rendah
Guna menghemat uang kelas menengah biasanya membeli barang berkualitas rendah.Â
Hal ini harus dihindari.Â
Barang berkualitas rendah justru membuat orang harus mengganti barang dengan lebih cepat sehingga akhirnya meningkatkan pengeluaran.Â
Ini untuk pakaian, peralatan elektronik, dan peralatan rumah tangga lainnya, Buffett menghimbau kelas menengah untuk mengurangi frekuensi penggantian.Â
3. Rumah baru
Kendati Buffett menyadari pentingnya rumah baru bagi kelas menengah, sebaiknya kelas menengah tidak melakukannya.Â
Karena itu dapat menyebabkan tekanan finansial di masa depan serta menghambat akumulasi kekayaan.Â
Pindah ke rumah yang baru sering kali meningkatkan pembayaran pajak, serta pembayaran lainnya untuk utilitas yang lebih besar.Â
Buffett mencontohkan dirinya sendiri dengan tinggal di rumah yang sama yang dibelinya di Omaha pada tahun 1958 dengan harga 31.500 USD atau Rp 520,14 juta.Â
4. Aplikasi premium
Tanpa disadari berbagai aplikasi berlangganan di era digital sekarang ini menguras kocek Anda, mulai dari musik, streaming video, dan aplikasi premium lainnya.Â
Kuncinya adalah berlangganan apa saja yang paling diperlukan dan dimanfaatkan dengan baik, serta menghapus langganan yang tidak diperlukan, dalam hal ini misalnya keanggotaan tempat makan, gym, dan sebagainya.Â
5. Mobil baru
Warren Buffett juga melarang kelas menengah membeli mobil baru. Sebab kendaraan menurutnya salah satu aset yang dengan cepat kehilangan nilainya.Â
Mobil baru akan turun 21% pada tahun pertama, dan ini akan terus turun hingga 61% pada lima tahun pertama.Â
Dalam hal tersebut membeli mobil baru dalam kondisi yang baik merupakan pilihan yang jauh lebih masuk akal.Â
Demikian Warren Buffett.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI