Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Advokat - Jurnalis

Menulis apa saja yang mungkin dan bisa untuk ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Peran dan Pengaruh Para Filsuf dan Pemikir Terhadap Revolusi Perancis

1 Februari 2025   21:36 Diperbarui: 1 Februari 2025   21:36 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (Ruangguru)

Voltaire adalah pendukung keras penggunaan rasio dan ilmu pengetahuan sebagai cara untuk memajukan peradaban. Ia sangat mendukung karya-karya ilmuwan seperti Isaac Newton dan mendesak masyarakat untuk lebih menghargai ilmu pengetahuan daripada bergantung pada kepercayaan takhayul. Menurutnya, ilmu pengetahuan dapat mengarah pada masyarakat yang lebih adil dan rasional, di mana kebebasan individu dihormati, dan kebijakan publik dapat didasarkan pada bukti dan penalaran, bukan pada doktrin agama atau kekuasaan absolut.

Toleransi Beragama dan Perjuangan untuk Hak Asasi Manusia

Voltaire juga terkenal dengan perjuangannya untuk toleransi beragama dan hak asasi manusia. Ia menentang keras segala bentuk intoleransi dan diskriminasi yang didasarkan pada perbedaan agama atau keyakinan. Dalam Philosophical Dictionary, Voltaire menulis bahwa "semua orang yang tidak memiliki kebencian terhadap agama orang lain adalah seorang filsuf sejati". Ia percaya bahwa keyakinan pribadi seseorang tidak seharusnya menghalangi hubungan harmonis antar sesama manusia. Pandangan ini sangat berlawanan dengan keadaan di mana agama digunakan untuk membenarkan perang, penganiayaan, dan penindasan terhadap kelompok-kelompok minoritas.

Voltaire sering menulis dengan tajam dan penuh ironi mengenai konflik-konflik yang terjadi akibat ketidaksetaraan agama, seperti dalam Treatise on Tolerance. Ia mengutuk pembantaian yang dilakukan atas nama agama, termasuk pembantaian terhadap kaum Protestan Huguenot di Perancis. Ia percaya bahwa penerimaan terhadap perbedaan keyakinan adalah fondasi bagi masyarakat yang adil dan harmonis. Pemikirannya tentang toleransi beragama sangat berpengaruh pada pembentukan nilai-nilai dasar Revolusi Perancis, di mana kebebasan beragama dan hak individu untuk memilih keyakinan tanpa campur tangan negara atau gereja menjadi salah satu prinsip penting.

Kritik terhadap Monarki Absolut dan Kekuatan Negara

Selain mengkritik gereja, Voltaire juga sangat kritis terhadap monarki absolut yang dipimpin oleh raja seperti Louis XVI di Perancis. Voltaire menganggap bahwa monarki absolut adalah bentuk pemerintahan yang tidak adil, yang menindas kebebasan individu dan mengabaikan prinsip-prinsip keadilan sosial. Dalam Letters on England, Voltaire membandingkan sistem monarki absolut di Perancis dengan sistem pemerintahan yang lebih moderat di Inggris, yang memiliki parlemen dan kebebasan sipil lebih besar. Meskipun Voltaire tidak selalu mendukung bentuk demokrasi yang radikal, ia menyarankan bahwa kekuasaan politik harus dibatasi dan bahwa individu harus diberikan hak untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan politik, meskipun dalam batas-batas tertentu.

Pengaruh Voltaire dalam Revolusi Perancis

Pemikiran Voltaire sangat berpengaruh dalam membentuk suasana intelektual yang mendasari Revolusi Perancis. Kritiknya terhadap otoritas gereja dan monarki, serta penekanannya pada kebebasan berpikir dan toleransi beragama, memberikan dasar filosofis yang mendalam bagi banyak pemimpin revolusi yang menginginkan pembaruan sosial dan politik yang lebih egaliter. Meskipun Voltaire tidak sepenuhnya mendukung bentuk pemerintahan republik, gagasan-gagasannya tentang kebebasan individu dan pembatasan kekuasaan negara sangat menginspirasi para revolusioner untuk menuntut hak-hak mereka dan melawan tirani.

Bahkan, meskipun Revolusi Perancis mengalami periode yang sangat radikal dan terkadang brutal, prinsip-prinsip kebebasan dan toleransi yang ditanamkan oleh Voltaire tetap hidup dalam banyak reformasi yang terjadi setelahnya. Deklarasi Hak-hak Manusia dan Warga Negara yang disahkan pada 1789 sangat mencerminkan pengaruh pemikiran Voltaire, yang menekankan hak-hak individu, kebebasan berbicara, kebebasan beragama, dan penentangan terhadap penindasan otoriter.

Denis Diderot dan Encyclopdie: Penyebaran Ilmu Pengetahuan dan Pemikiran Rasional

Denis Diderot (1713--1784) adalah salah satu pemikir utama Pencerahan yang memiliki peran signifikan dalam menyebarkan ilmu pengetahuan dan pemikiran rasional di Eropa, khususnya di Perancis. Ia dikenal sebagai editor utama Encyclopdie, sebuah proyek besar yang bertujuan untuk mengumpulkan dan menyebarkan seluruh pengetahuan manusia dalam berbagai bidang, termasuk filsafat, sains, seni, dan teknologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun