Kontrak Sosial: Pembentukan Pemerintahan Berdasarkan Kehendak Umum
Bagi Rousseau, kontrak sosial adalah kesepakatan yang dibuat oleh individu-individu dalam suatu masyarakat untuk menciptakan pemerintahan yang adil. Namun, berbeda dengan pandangan John Locke yang berfokus pada perlindungan hak-hak individu, Rousseau berpendapat bahwa kontrak sosial yang sesungguhnya bertujuan untuk mewujudkan kehendak umum (volont gnrale) , yakni kehendak yang mencerminkan kepentingan kolektif masyarakat, bukan hanya kepentingan individu atau kelompok tertentu.
Menurut Rousseau, dalam kondisi alami, manusia bebas dan setara, tetapi dengan perkembangan masyarakat dan pembentukan pemerintahan, ketidaksetaraan muncul. Kontrak sosial adalah cara untuk mengembalikan kebebasan sejati, tetapi dengan pengorbanan tertentu dari individu terhadap kepentingan pribadi mereka demi kebaikan bersama. Dalam pandangan Rousseau, kebebasan yang sesungguhnya bukanlah kebebasan individu yang tidak terkendali, tetapi kebebasan yang dicapai dengan mematuhi hukum yang dibuat oleh masyarakat itu sendiri, yang mewakili kehendak umum.
Kedaulatan Rakyat dan Kritik terhadap Monarki Absolut
Rousseau sangat kritis terhadap monarki absolut yang mendominasi banyak negara Eropa pada abad ke-18, termasuk Perancis. Bagi Rousseau, kedaulatan---atau kekuasaan tertinggi---harus berada di tangan rakyat, bukan di tangan raja atau individu tertentu. Konsep kedaulatan rakyat ini sangat berlawanan dengan prinsip monarki absolut yang ada di Perancis pada saat itu, di mana raja dianggap sebagai wakil Tuhan di bumi dan memiliki kekuasaan mutlak.
Rousseau berpendapat bahwa dalam masyarakat yang demokratis, rakyat adalah pemegang kedaulatan yang sah. Sebuah pemerintahan hanya sah jika itu berlandaskan pada kehendak rakyat, yang mencerminkan kepentingan umum, bukan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Raja dan pemerintah tidak memiliki hak untuk memerintah tanpa persetujuan rakyat. Oleh karena itu, setiap pemerintahan yang tidak mematuhi kehendak umum rakyat atau yang bersifat tirani, seperti yang dilakukan oleh monarki Perancis pada masa itu, harus diganti.
Kritik terhadap Ketidaksetaraan Sosial dan Ekonomi
Salah satu topik penting dalam pemikiran Rousseau adalah kritiknya terhadap ketidaksetaraan sosial dan ekonomi. Dalam karya Discourse on the Origin and Basis of Inequality Among Men (Discours sur l'origine et les fondements de l'ingalit parmi les hommes, 1755), Rousseau menguraikan bagaimana ketidaksetaraan muncul dalam masyarakat, terutama setelah revolusi agrikultur yang menciptakan properti pribadi. Menurutnya, ketidaksetaraan ini menjadi akar banyak masalah sosial, termasuk kemiskinan, penindasan, dan ketidakadilan.
Rousseau berpendapat bahwa sistem kepemilikan pribadi dan struktur kelas sosial yang ada pada saat itu menciptakan kesenjangan yang sangat besar antara orang kaya dan miskin. Sistem tersebut tidak hanya merampas kebebasan individu, tetapi juga memperburuk kondisi masyarakat secara keseluruhan. Untuk itu, Rousseau mengusulkan pembentukan suatu masyarakat di mana semua orang memiliki akses yang lebih adil terhadap sumber daya dan kebebasan yang setara. Gagasan ini menginspirasi banyak revolusioner Perancis yang ingin menghapuskan ketidaksetaraan sosial dan menciptakan masyarakat yang lebih egaliter setelah Revolusi Perancis.
Pengaruh Pemikiran Rousseau dalam Revolusi Perancis
Pemikiran Rousseau tentang kontrak sosial dan kedaulatan rakyat memberikan dasar filosofis yang kuat bagi para revolusioner Perancis yang berjuang untuk mengakhiri monarki absolut dan mengganti sistem pemerintahan yang menindas dengan sistem republik yang lebih demokratis. Gagasan tentang kehendak umum dan kedaulatan rakyat menjadi landasan bagi perjuangan rakyat Perancis untuk menuntut kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan. Ide-ide Rousseau menginspirasi tokoh-tokoh revolusioner seperti Maximilien Robespierre dan Georges Danton, yang berupaya mewujudkan visi sosial dan politik Rousseau dalam kehidupan nyata.