Mohon tunggu...
Sulistiyo Kadam
Sulistiyo Kadam Mohon Tunggu... Pemerhati ekonomi, interaksi manusia, dan kebijakan publik

Kumpulan Kata dan Rasa

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Apa Beda Perjalanan Darat di Thailand dan Indonesia?

12 Januari 2014   15:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:54 1809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_305577" align="aligncenter" width="640" caption="Lalu Lintas Luar Kota Bangkok dari Dalam Bis"]

1389515646668539855
1389515646668539855
[/caption]

Dari Bangkok ke Phuket yang berdurasi 14 jam, hampir semua ruas jalan terdiri dari minimal 4 jalur. Masing-masing 2 jalur di setiap arah jalan. Jalan 2 jalur hanya ditemui ketika masuk Phang Nga, itupun karena jalurnya berada di tengah-tengah tebing. Nggak ada keramaian yang bikin macet. Ga ada puteran sembarangan. Semua diatur sehingga tak ada kemacetan berarti. Bahkan di beberapa titik di Bangkok, putaran atau U-turn menggunakan jalur layang sendiri. Di Jakarta mana ada yang beginian. Mungkin kepikir juga ga pernah. Sedih juga melihat ini. Kok kita bisa begitu ketinggalan ya. Tipe jalanan luar kota di Thailand ini sudah serupa dengan jalanan di Malaysia. Saya jadi ingat tulisan yang pernah saya buat di Kompasiana beberapa waktu tentang ketertinggalan infrastruktur kita dari Google Map. Ternyata citra satelit di Google Map itu benar adanya. Sila cek di sini.

[caption id="attachment_305578" align="aligncenter" width="259" caption="U-Turn Flyover di Bangkok, www.skyscrapercity.com"]

13895158471762248977
13895158471762248977
[/caption] 3. Waktu tempuh di Tahiland lebih cepat

Dengan kualitas jalan yang bagus dan lalu lintas yang teratur, perjalanan Bangkok - Phuket yang berjarak sekitar 850 km itu ditempuh dalam waktu 14 jam atau rata-rata tempuh per jam sekitar  60 km. Bandingkan dengan jarak Palembang - Lampung sejauh 380 km yang harus ditempuh dalam waktu 10 jam atau rata-rata jarak tempuh per jam 38 km. Saya rasa ini meggambarkan tingkat konektivitas antara kota-kota di Indonesia. Kesimpulannya sangat jelas konektivitas di Thailand lebih tinggi dibandingkan Indonesia. Yang lebih sadis lagi adalah waktu tempuh di Malaysia. Jarak dari Johor Bahru ke KL adalah 335 km dan dapat ditempuh dengan bis dalam waktu 5 jam atau 67 km per jam. Sekali lagi kita kalah telak.

4. Tak ada prasmanan di rest area

Saya jadi ingat perjalanan dengan bis dari dari Jakarta ke Ambarawa atau sebaliknya. Di tengah perjalanan di daerah Gringsing, bis akan berhenti untuk istirahat. Penumpang diminta turun untuk makan di tempat yang telah disediakan. Makanannya gratis karena sudah termasuk dalam tiket bis. Penumpang antri untuk makan dengan sistem prasmanan. Begitu yang saya ingat dari perjalanan belasan tahun yang lalu. Sekarang saya tidak tahu lagi apakah masih sama.

Dalam perjalanan Bangkok - Phuket, bus akan berhenti setelah 5 jam berjalan. Sayang saya lupa nama tempatnya. Setelah turun penumpang menuju ruang makan. Tepat di depan bangunan untuk ruang makan banyak pedagang lain yang menjajakan makanan juga. Saya jadi khawatir karena banyak makanan berbahan babi. Sebagai Muslim saya berhati-hati dengan makanan di Thailand. Tapi kekhawatiran sirna begitu hampir sampai di pintu masuk dengan adanya tulisan yang menyebut kalau mau makanan halal silakan hubungi petugas. Di sebelahnya ada foto wanita berwajah Timur Tengah mengenakan jilbab.

Saat saya tanya penjual oleh-oleh dimana makanan halal, seorang petugas dengan headphone set dilengkapi micophone kecil menghampiri dan segera mengantar kami ke dalam. Di dalam penumpang lain sudah duduk melingkari meja makan. Petugas memeriksa makanan dan menyuruh kami duduk di meja lain. Seorang Thai Muslim lainnya diajak bergabung. Petugas bermicrophone ini menyuruh petugas lain mengambil makanan. Hasilnya yang disajikan adalah seafood dan ayam. Yang unik nasi tidak disajikan di meja tapi dibagikan oleh petugas yang berkeliling dari meja ke meja. Unik. Kalau mau nambah kita mesti memanggil petugas nasi keliling tadi :).

Disamping perbedaan-perbedaan itu sebenernya ada beberapa kesamaan kelakukan antara bis di Thailand dengan di Indonesia seperti menaikkna penumpang di tengah jalan juga toilet yang lumayan pesing. Beruntung dapat kursi di tingkat atas jadi ga berurusan dengan toilet ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun