Mohon tunggu...
Roy Gunawan
Roy Gunawan Mohon Tunggu... Mahasiswa

Jangan protes dalam proses, banyak belajar dari kesalahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kaulah: Nafas di Ujung Musim dan Cahaya yang Tak Pernah Padam

9 Juli 2025   10:00 Diperbarui: 9 Juli 2025   10:00 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar senja(sumber:jplenio)

Kaulah yang meniupkan nyala ke rongga-rongga hari yang nyaris redup di tiap pagi yang basah, di senja yang menetaskan ragu dari langit jingga hingga harapan menggigil di tebing-tebing kehilangan dan waktu mengunyah semangat hingga tinggal serpihannya

aku tetap memeluk sisa cahaya, membungkusnya dalam doa menanamnya di tanah yang dulu pernah kau lewati, di suara nyaring yang menyelinap dari bayang-bayang masa lalu yang pekat 

Kelak, matahari akan mengecup namaku di dahi bumi yang hangat bila angin kembali mengiris ladang ilalang dan sungai-sungai kecil bernyanyi pada batu-batu ingatlah jejak-jejak kecil di jalur lengang pinggir pematang 

Sebab hidup tak pernah berhenti disini musim akan kembali bersalin bersama denting embun dan kecipak kaki pagi tunas-tunas akan menabrak diam merekahkan warna dari semesta yang menunggu 

Dan semesta pun akan berusaha kembali menyulam sejak dari benih-benih yang tak pernah mati 

Mengalun dalam sunyi dalam napas-Nya yang kekal tak batas waktu 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun