Mohon tunggu...
Rosda Yanti
Rosda Yanti Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar

Writing, baking, traveling

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Artikel Utama

Bagaimana Menyikapi Perkataan yang Bikin Sakit Hati Saat Momen Silaturahmi di Hari Raya

12 April 2024   15:10 Diperbarui: 13 April 2024   08:50 1186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi silaturahmi saat Lebaran (Shutterstock via KOMPAS.com)

Apakah kita bisa mengendalikan mulut semua orang? Menuntut orang lain hanya mengatakan hal-hal yang ingin kita dengar dan bikin kita nyaman saja? Apakah suasana hati kita harus ditentukan oleh tindakan orang lain?

Jagalah Hati Jangan Kau Nodai

Kenyataannya kita tidak bisa mengendalikan perkataan dan tindakan orang lain. Yang ada dalam lingkup kendali kita adalah bagaimana kita menyikapi hal itu.

Apakah kita memilih untuk merasa terganggu dan sakit hati atas perkataan seseorang atau memilih untuk menjaga hati dan membersihkannya dari segala kepahitan.

Kitalah sendirilah yang bertanggungjawab untuk menjaga hati kita. Itu bukan tanggung jawab orang lain.

Ibarat seorang petani yang marah-marah karena hewan liar memasuki dan merusak kebunnya. Walau tindakan hewan liar itu salah, tapi si petani itu juga punya bagian dalam hal itu. Kenapa dia nggak memagari kebunnya dengan baik sehingga tidak bisa dimasuki sembarangan oleh hewan liar?

Mengapa kita tidak menjaga hati dengan benteng yang kokoh agar tidak mudah diporakporandakan oleh hal kecil dari luar?

Membangun sistem pertahanan internal yang cukup kuat sehingga serangan dari luar tidak mudah menembus dan menghancurkannya.

Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. (Amsal 4:23)

Hati adalah esensi keberadaan seseorang yang menentukan pemikiran, perkataan dan perbuatan nya. Sehingga sangat penting untuk selalu dijaga dengan baik.

Bagaimana Caranya Menjaga Hati?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun