Mohon tunggu...
Rosda Yanti
Rosda Yanti Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar

Writing, baking, traveling

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Artikel Utama

Bagaimana Menyikapi Perkataan yang Bikin Sakit Hati Saat Momen Silaturahmi di Hari Raya

12 April 2024   15:10 Diperbarui: 13 April 2024   08:50 1186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi silaturahmi saat Lebaran (Shutterstock via KOMPAS.com)

Misalnya, 

"Cepatlah nikah, apalagi yang ditunggu? Anak tante yang seumuran kamu udah nikah semua loh"

"Kok anakmu umur setahun belum bisa jalan? Anakku dulu umur segini udah bisa lari-lari"

"Anak jangan cuma satu dong, minimal 2 lah! Kasihan anak, biar ada temannya"

Karena pertanyaan dan komentar bernada sok tau sejenis ini bisa bikin seseorang merasa nggak nyaman, tersinggung atau bahkan sakit hati sehingga memilih untuk menjauh dari acara silaturahmi.

Menurutku pesan untuk menjaga lisan tersebut sangat baik agar semakin banyak orang yang berkesadaran bahwa hal itu memang sebaiknya dihindari. 

Apalagi bagi orang yang selama ini mengucapkan perkataan sejenis dengan maksud hanya untuk berbasa basi atau sekedar membuka obrolan.

Walau demikian, bukan jaminan bahwa seseorang akan bebas dari komentar kurang menyenangkan begitu karena tetap ada saja orang yang mungkin mengucapkannya. 

Orang tertentu yang mungkin tidak punya empati. Orang yang punya rasa kepo terlalu tinggi. Orang tertentu yang merasa berhak mengetahui urusan pribadi orang lain, karena dia anggap bagian dari keluarga besar. Orang yang sulit mengendalikan lidahnya dari perkataan sia-sia tanpa memikirkannya terlebih dahulu dampaknya bagi orang lain.

Bila saat bersilaturahmi ternyata ada orang yang berkomentar begitu kepadamu, lantas apakah hal itu harus merusak hari mu?

Haruskah hal itu membuatmu begitu sakit hati? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun