Mohon tunggu...
Rosa Irawati
Rosa Irawati Mohon Tunggu... Guru - Freelancer

Lupakan kesempurnaan yang terpenting adalah lakukan dulu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengambilan Keputusan sebagai Katalisator Pembelajaran yang Memerdekakan Murid

5 Mei 2022   13:13 Diperbarui: 12 Mei 2022   01:39 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.prototion.com. Olahan pribadi

(5) Pengujian Paradigma Benar lawan Benar, (6) Melakukan Prinsip Resolusi, (7) Investigasi Opsi Trilema, (8) Buat Keputusan, (9) Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan.

Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Guru sebagai makhluk individu, sosial dan moral tentunya memiliki nilai-nilai diri yang terbentuk sepanjang rentang kehidupannya. Namun dengan prinsip belajar sepanjang hayat maka nilai-nilai diri yang tertanam pun pasti bisa berubah sebagai hasil belajarnya. 

Dengan demikian seorang guru yang memiliki peran  dalam menuntun segala kodrat murid untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan belajar anak,  baik untuk dirinya sendiri, lingkungan sekolah, dan masyarakat dapat dilakukan dengan baik.

Dengan adanya pembelajaran mengenai keyakinan, nilai dan peran serta pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran ini, seorang guru akan dapat memahami posisi diri dan kasusnya apakah mengalami dilema etika atau bujukan moral.

Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. 

Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya.

Coaching adalah sebuah proses komunikasi yang memberdayakan, pada tulisan sebelumnya ditemukan bahwa coaching juga sebuah proses inkuiri dalam diri murid agar mampu mengambil keputusan secara mandiri dan bertanggung jawab akan terlaksananya keputusan tersebut. 

Apabila permasalahan yang dibawa/diambil para murid adalah sebuah dilema etika maka kolaborasi metode coaching model TIRTA dan prinsip pengambilan keputusan (4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 konsep pengambilan dan  pengujian keputusan dalam dilema etika), merupakan pilihan tepat.

Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan?

Kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosional serta pengaruhnya terhadap pengambilan keputusan sangat penting. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun