Mohon tunggu...
Surobledhek
Surobledhek Mohon Tunggu... Guru - Cukup ini saja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memberi tak harap kembali

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerbung | Back Street, Korban Pembunuhan (1)

31 Januari 2020   19:49 Diperbarui: 1 Februari 2020   13:54 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
CNN Indonesia Foto | Venezuela Kembali Gelap Gulita

"Kau tidak datang ke rumahnya?"

"Tak diizinkan Tiwi, Pak. Daripada bikin masalah. Jadi saya mengalah."

"Sampai jam berapa kamu tiba di rumah?"

"Kurang lebih pukul 23.00, Pak."

"Baiklah, kamu sekarang boleh pulang. Tapi kami beritahukan agar kamu diharapkan untuk tidak ke luar kota. Siapa tau kami butuh keterangan lanjutannya. Terimakasih atas kerja samanya ya. Jika mendengar atau melihat sesuatu yang mencurigakan, silakan hubungi kami."

"Siap, Pak."

Dimas pun pulang di antar petugas kepolisian hingga di depan rumahnya.

+++++

Pukul 18.00 lebih sedikit di Gang Rumpun beberapa cowok berkumpul di pos ronda. Biasa. Tempat inilah satu-satunya yang tersisa untuk mengkalnya cowok yang ada di Gang Rumpun.

Sebagian main gaplek dengan jepitan ditelinga. Sambil bercanda kartu domino dilempar dan disusun. Saling olok. Saling ejek.

Di sebelahnya sepasang cowok serius memegang kepala. Main catur. Asap rokok mengepul. Dan beberapa lain duduk menunduk memegang gawai. Main game rupanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun