Mohon tunggu...
Roihan Rikza
Roihan Rikza Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Menulis adalah doa yang tak putus-putus

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu

22 Mei 2024   19:57 Diperbarui: 22 Mei 2024   20:13 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: wacana-edukasi.com

Di relung hati, rasa ini bersemi
Rindu, bagai kunang-kunang di malam sunyi
Menari-nari, menerangi jiwa yang sepi
Mencari bayangmu, di ufuk yang kelam ini

Jarak dan waktu, tak mampu kuhalangi
Rindu ini meledak, bagai ombak di lautan tinggi
Menghantam hati, dengan kekuatan yang tak terperi
Menjerit memanggil, namamu yang suci

Ingin ku genggam erat, jemarimu yang mungil
Merasakan detak jantung, dalam pelukanmu yang sigap
Menatap lekat, matamu yang indah nan jernih
Menenggelamkan diri, dalam cinta yang tak terampil

Rindu ini, bagai api yang membara
Membakar jiwa, dengan rasa yang tak terkira
Menanti jumpa, di pelukanmu yang hangat dan mesra
Menyatukan hati, dalam cinta yang abadi selamanya

Oh, kekasihku, kumohon dengarlah jeritanku ini
Rindu ini, tak tertahankan lagi
Segera datanglah, dan hiburlah hatiku yang sepi
Agar rindu ini, tak lagi menghantui


Kepanjen, 22 Mei 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun