Makan Sehat, Tumbuh Kuat: Perkedel Teri Basah sebagai Menu PMT Anak

Pesisir, 30 Januari 2025 – Dalam upaya meningkatkan gizi masyarakat, khususnya balita dan ibu hamil, kader Posyandu Desa Pesisir mengikuti demonstrasi pembuatan menu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal berupa perkedel teri basah. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Mahasiswa KKN 21 Universitas Jember. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 30 Januari 2025, di Posko KKN
21 Universitas Jember di Desa Pesisir dan dihadiri oleh seluruh kader Posyandu yang dengan antusias menyimak setiap tahapan pembuatan menu sehat ini. 

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan olahan makanan bergizi berbasis bahan lokal yang mudah didapat serta memiliki nilai gizi tinggi. Teri basah dipilih sebagai bahan utama karena kaya akan protein, kalsium, dan omega-3 yang sangat baik untuk pertumbuhan anak serta kesehatan ibu hamil dan menyusui. Selain itu, perkedel teri basah juga merupakan menu yang praktis, ekonomis, dan dapat diterima oleh lidah anak-anak maupun orang dewasa.

Demonstrasi ini dipandu oleh mahasiswa KKN yang menjelaskan secara rinci mulai dari pemilihan bahan, proses pengolahan, hingga teknik penyajian yang menarik agar anak-anak lebih tertarik mengonsumsi makanan sehat. Para kader tidak hanya menyaksikan, tetapi juga ikut mencoba membuat perkedel teri basah secara langsung, sehingga mereka dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat di lingkungan masing-masing.

Salah satu kader Posyandu yang hadir, Ibu Komariah, mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat. "Kami jadi tahu cara mengolah teri basah menjadi makanan yang lezat dan bergizi. Harapannya, menu ini bisa diterapkan dalam program PMT di Posyandu, sehingga balita mendapatkan asupan gizi yang lebih baik," ujarnya.

Kepala Desa Pesisir, Bapak Ahmadi, yang turut hadir dalam kegiatan ini, menyampaikan apresiasinya kepada kader Posyandu yang selalu bersemangat dalam menjalankan program peningkatan gizi masyarakat. "Kami berharap kader Posyandu bisa terus mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang, terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan anak," tuturnya.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kader Posyandu dapat semakin aktif dalam mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pemenuhan gizi seimbang dan pemanfaatan bahan pangan lokal dalam kehidupan sehari-hari.