Mohon tunggu...
Robbi Gandamana
Robbi Gandamana Mohon Tunggu... Ilustrator - Ilustrator

Facebook : https://www.facebook.com/robbi.belumfull -------- IG : https://www.instagram.com/robbigandamana/

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Gondrong Is Not A Crime!

23 September 2015   12:57 Diperbarui: 23 September 2015   16:34 9155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat Bangsa luar sudah membahas kemungkinan pergi ke Planet Mars, negeri ini tak akan pernah kemana-mana. Karena masih saja mempermasalahkan hal-hal yang sebenarnya tak perlu dipermasalahkan. Seperti yang terjadi di kampus Universitas Hasannudin, Makasar baru-baru ini. Mahasiswa berambut gondrong dilarang masuk sebuah perpustakaan di kampus tersebut. Bahkan mahasiswa di fakultas tersebut dilarang gondrong. Padahal Sultan Hasanuddin sendiri berambut gondrong.

Ada yang salah dengan rambut gondrong? Memangnya orang gondrong itu merugikan orang lain? Apakah agama melarang lelaki berambut gondrong? Jawabannya jelas tidak. Agama cuman menekankan pada  kebersihan dan kerapian rambut. Bukan panjang pendeknya rambut. Yaa walaupun gondrong itu boros Shampo juga sih (bagi yang sering nyabun).

Yang saya tahu, banyak (atau semua) Nabi dalam agama saya (Islam) berambut gondrong. Seorang filsuf, faqih, dan sufi besar bernama Imam al-Ghozali pun rambutnya menjuntai sampai ke pundak. Bahkan Yesus pun berambut gondrong. Juga Jaka sembung, Si Buta Dari Gua Hantu, Brama Kumbara atau yang lain.

Malah penjahat besar atau koruptor di negeri ini berambut pendek : Kusni Kasdut, Slamet Gundul, Jhon Kei, Gayus Tambunan, Imam Samudra, Amrozi, Nazaruddin dan sebagainya. Juga yang luar negeri : Hitler, Idi Amin, Billy The Kid, Butch Cassidy dan lain-lain.

Kebanyakan kita memang sukanya mengeneralisasi. Ketika kebanyakan preman berambut gondrong maka orang yang rambutnya gondrong adalah preman. Memangnya orang pakai gamis itu pasti ilmu agamanya lebih tinggi dari orang yang pakai baju batik? Malah koruptor yang tertangkap sekarang, pada pakai 'baju taqwa' plus kopyah. Ada yang bawa tasbih segala, yang dibaca : "asu..asu..asu..asu..asu.."

Yang perlu digaris bawahi, bahwa semua koruptor tadi berambut pendek alias tidak gondrong!

Apalagi tayangan sinetron Indonesia mempertegas mindset masyarakat yang negatif pada pemuda berambut gondrong. Orang yang perannya maling, preman, pemerkosa, pembunuh atau penjahat lainnya kebanyakan berambut gondrong. Kecuali Ali Topan Anak Japanan..? Arek Sidoarjo berarti yo..:)

Padahal kebanyakan yang terjadi : gondrong adalah gaya hidup, trend dan sangar-sangaran doang (bisa juga pelit, males pergi ke salon untuk cukur rambut..?). Mereka hanya mengambil kulit luarnya saja dari style kaum Hippies atau bintang Rock  Barat (gondrong karena fanatik pada musik Rock atau Metal). Juga mengadopsi gaya dari para seniman yang berjiwa, berpikiran, dan semangat yang bebas, juga anti-mainstream.

 

Aturan Yang Berdasar Dugaan dan Kedengkian

Sejak rezim Orde Baru, rambut gondrong dianggap sebagai dekadensi moral manusia. Rezim Orde Baru begitu cemas akan rambut gondrong. Di tahun 70'an, perampok atau penjahat selalu terindentifikasi berambut gondrong. Walhasil, rambut gondrong pun  diidentikan dengan penjahat. Tapi kenapa kok penjahatnya Si Unyil (film anak-anak yang terkenal di era itu), gundul semua?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun