Malam itu, saya bersama 4 teman sekosan berniat malam mingguan di Alun-alun Kota J, kota tembakau di ujung timur Pulau Jawa. Sayang, baru saja t
Saya sudah hidup dengan asma sejak kecil. Ini adalah penyakit keturunan dari keluarga, sesuatu yang saya warisi, bukan saya pilih. Sejak usia dini, sa
Tak peduli pria atau wanita, penampilan selalu menjadi bagian yang penting, bahkan tak segan-segan mengeluarkan biaya demi menjaga penampilan.
Larangan rambut gondrong bukan sekadar aturan tentang penampilan, melainkan warisan kontrol sosial dan politik Orde Baru yang bertahan hingga kini. Di
Jargon Bogor Raya Deklarasikan Dukungan untuk Ono Surono Sebagai Panglima Gondrong
Rambut gondrong adalah sebuah kemewahan
Perjalanan tak selalu lurus, kadang belok dan kadang berhenti. Namun dalam tiap langkahnya selalu ada hikmah tersendiri.
Rambut gondrong sering menjadi topik yang diperdebatkan, baik di kalangan masyarakat umum maupun di lingkungan tertentu
Mahasiswa yang mengekspresikan dirinya dengan memanjangkan rambut.
Tulisan di buku harian itu membuat aku sedikit penasaran untuk membuka di balik buku ada sebuah foto hitam putih
Dilarang gondrong antara aturan dan paksaan bagi pelajar.
Apakah razia cukur rambut masih perlu di era kurikulum dan merdeka belajar ini? Apakah bisa membuat jera anak didik yang dikategorikan nakal?
Kasus guru menggunduli siswa, mungkin bisa dianggap wajar kalau disosialisasikan dulu dan untuk siswa laki-laki. Sebab perempuan boleh panjang rambut.
Panjang rambut bukan ukuran profil pelajar Pancasila.
Butuh meditasi tingkat tinggi, agar penulis bisa memahami maksud dari mas gondrong
Puisi kisah nyata Seniman Beny Sonet di Banyumas yang hidupnya selalu menghibur orang bahagia, walau kehidupannya getir penuh tekanan mencari rejeki
Ingin merubah pandangan masyarakat tentang orang berambut gondrong
Poltak mebcukur pendek rambutnya gegara disangka ibu-ibu oleh Bang Ojek Online.
Pelarangan rambut panjang hanya akan membuat sekolah menjadi tempat menakutkan, akankah sekolah tetap menegakkan kerapian dengan memberi kesengsaraan?
Di Jakarta taun 68-an, Gubenur Ali Sadikin perintah langsung, berantas pemuda gondrong.