Kehidupan rumah tangga seringkali penuh dinamika dan romantika. Seorang suami sebagai kepala keluarga harus mampu menghadapi berbagai situasi yang muncul, terutama dari istrinya yang seringkali antara ucapan dan tujuan berbeda.
Hal ini biasanya terjadi disaat ada masalah atau berbeda pemahaman dan keinginan antara kedua pasangan. Ucapan istri yang seringkali berbeda dengan maksud sebenarnya, yang secara psikologis memang wanita seringkali cenderung tidak berani atau ragu untuk mengungkapkan keinginan dan perasaannya secara terbuka, khawatir akan konflik atau penolakan, sehingga menuntut kecedasan suami untuk menyikapinya.
Jika suami salah menerjemahkan maka dapat memicu prahara yang seharusnya tidak muncul, bisa dihindari, hal kecil jadi besar, apalagi berkaitan dengan prinsip, kondisi ini dapat mengubah dinamika romantis menjadi konflik yang tak perlu terjadi.
Ada beberapa kalimat populer yang sering kita dengar, ucapan-ucapan seorang istri yang harus suami cepat mengerti, teutama untuk pasangan yang baru memulai rumah tangga. Ini bukan hanya tentang menghindari masalah, namun juga membangun kepekaan dan pemahaman yang lebih dalam terhadap pasangan.
1. Terserah
Ucapan istri ini bukan berarti ia tidak peduli, namun memberi kesempatan suami untuk menunjukkan inisiatif dan peka terhadap keinginannya. Berharap mampu menangkap apa yang inginkan dan sukai istrinya, tanpa harus diungkapkan.
Suami sebaiknya tidak menjawab "Ya sudah, terserah aku, ya." Namun sebaliknya, tawarkan dua atau tiga pilihan konkret yang mungkin disukainya untuk memilih, juga sebagai bentuk kepedulian suami pada istrinya.
2. Pikir sendiri
Ucapan ini adalah kode bahwa istri ingin pasangannya menyadari kesalahan yang telah diperbuat tanpa harus dijelaskan. Istri ingin suami mengambil inisiatif untuk mengingat dan introspeksi diri.
Suaminya jangan pernah menantang dengan jawaban "Aku tidak tahu." Coba ingat kembali kejadian atau perkataan yang mungkin telah menyakitinya, lalu minta maaf secara spesifik.
3. Pulang!