Puisi | Potret dan Diariku

Potret indahmu dengan senyum terarah
Memastikan figura tetap diam tidak marah
Selalu ada warna yang beda di Setiap gaya yang teratur
Seakan semua emoticon hidup menyatu dan bercampur

Akh, Aku lebih baik bercerita dalam lembaran buku
Memori-memori yang lambat lain memburamkan pikiranku
Berusaha ku tulis ulang Dengan sayang yg Candu kadang kaku
Biar saja aku tak peduli cerita lama sampai  bunga-bunga itu layu

Kata di catatan itu memang pelan-pelan akan setuju
Menari-nari indah dalam irama yang tidak membuat ragu
Cuma perlu ditemani secangkir kopi tanpa resep dahulu
Sampai pada akhirnya aku pun tertawa-tawa kadang nyeleneh dan rancu.