Mohon tunggu...
Risyad Sadzikri
Risyad Sadzikri Mohon Tunggu... Pelajar -

Sekadar pelajar biasa yang masih dan akan terus belajar kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar Media Sosial dari Sosis

3 Juli 2017   06:59 Diperbarui: 3 Juli 2017   08:27 904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosis, sumber: hipwee

Media sosial benar-benar telah merevolusi cara berkomunikasi antar sesama manusia. Dalam hitungan detik, banyak berita dan informasi lainnya diperoleh dari seluruh penjuru media sosial. Namun, apakah berita dan informasi yang kita dapat memang merupakan kebenaran atau hoax semata? Disinilah kita harus banyak belajar dari sosis yang setiap hari dijual di supermarket dan kita konsumsi sehari-hari.

Perumpamaannya seperti ini: Sosis adalah berita atau informasi yang ada di media sosial. Kita bisa mendapatkan sosis di supermarket sama halnya dengan berita atau informasi yang dapat diperoleh di berbagai media sosial. Mungkin awalnya terlihat mudah, namun ketika kita akan memasak sosis tersebut maka bagian yang tersulit akan muncul.

Memasak sosis tersebut ibaratnya mencerna berita atau informasi yang kita peroleh di media sosial. Disinilah kita harus memeriksa apakah sosis yang kita beli dilapisi plastik, sama dengan apakah informasi yang kita peroleh mengandung unsur hoax yang serupa dengan plastik. Apabila kita bijak, pelapis plastik itu akan dibuang sebelum dimakan sehingga menjadi makanan yang bermutu. Apabila kita tidak bijak, kita akan memasak sosis tersebut mentah-mentah bersama plastiknya sehingga menjadi makanan yang berbahaya untuk dimakan. Hal tersebut serupa apabila kita mencerna berita atau informasi mentah-mentah tanpa memeriksa apakah itu hoax atau tidak sehingga menimbulkan penyakit di media sosial.

Menghidangkan sosis tersebut ibaratnya men-share berita atau informasi yang kita peroleh terhadap warganet lainnya. Apabila sosis yang kita masak aman untuk dikonsumsi, itu akan menjadi manfaat bagi orang lain. Sama halnya apabila kita men-share berita atau informasi yang benar sehingga warganet mendapatkan manfaatnya juga. Apabila sosis tersebut masih mengandung plastik lalu dihidangkan kepada orang lain, itu akan menularkan penyakit dari apa yang kita masak. Sama halnya dengan oknum-oknum yang menyebarkan berita atau informasi hoax sehingga warganet menjadi benci pada suatu pihak karena termakan hoax yang disebarkan oknum-oknum tersebut.

Pada akhirnya, kita sendiri yang harus pintar-pintar memilah dan mencerna segala sesuatu yang ada di media sosial. Media sosial adalah suatu tempat dimana tidak ada yang bisa menjamin kebenaran suatu berita atau informasi di media sosial selain diri kita sendiri. Dan harap diingat bahwa menyebarkan hoax untuk memecah-belah masyarakat itu tidak ada gunanya dan imbasnya akan kembali kepada diri kita sendiri.

Karena itu, yuk kita belajar media sosial dari sosis!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun