Mohon tunggu...
Rizqin Mufidah Choirina
Rizqin Mufidah Choirina Mohon Tunggu... Mahasiswa

Halooo guys🤗 Aku nulis sesuai suasana hati kadang apa yang terlintas di kepala dan kadang serius, kadang santai, kadang juga hal-hal random yang menurutku menarik untuk dibagikan. Bagi aku, menulis itu bukan soal aturan, tapi ruang bebas untuk berekspresi, menyimpan ide, dan mungkin juga sekadar curhat. Selamat datang di ruang tulisanku, semoga dari hal-hal sederhana ini bisa ada yang menginspirasi! Jangan lupa follow yaaa✌🏻🌞

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengaruh Media Sosial pada Konsep Diri

13 September 2025   22:24 Diperbarui: 13 September 2025   22:24 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar berbagai media sosial (Sumber: pinterest)

Pengaruh media sosial terhadap konsep diri cukup besar dan bisa bersifat positif maupun negatif, tergantung bagaimana seseorang menggunakannya dan bagaimana tingkat kesadarannya terhadap informasi yang diterima (dikonsumsi). Berikut dibawah ini penjelasannya:

1. Pengaruh Positif

  • Meningkatkan Kepercayaan Diri: Apabila media sosial tersebut dijadikan wadah untuk mengekspresikan diri, berbagi karya, atau pencapaian. Dukungan berupa komentar yang positif dan apresiasi dapat menumbuhkan rasa percaya diri. Seperti kata pepatah "Apa guna prestasi tanpa apresiasi"
  • Membentuk Identitas Diri: Interaksi di media sosial biasanya membuat individu lebih sadar akan minat, nilai, serta komunitas yang sesuai dengan dirinya. Hal ini dapat membantu seseorang memperkuat jati diri dan menemukan kelompok sosial yang sefrekuensi.
  • Motivasi dan Inspirasi: Melihat kisah sukses atau perjalanan hidup orang lain bisa menjadi dorongan untuk mengembangkan diri.

2. Pengaruh Negatif

  • Perbandingan Sosial: Paparan berlebihan terhadap "kehidupan ideal" yang ditunjukkan orang lain bisa membuat seseorang merasa minder, tidak puas dengan dirinya, bahkan memunculkan body shaming atau insecure.
  • Ketergantungan pada validasi: Sering kali konsep diri terbentuk berdasarkan jumlah like, komentar, atau pengikut, sehingga harga diri diukur dari pengakuan dunia maya, bukan dari nilai diri yang sesungguhnya.
  • Distorsi Realitas: Media sosial sering menampilkan versi yang terbaik dari seseorang tersebut. Jika tidak bijak, hal ini bisa mengaburkan pemahaman individu tentang siapa dirinya sebenarnya.

Jadi, media sosial berperan sebagai cermin eksternal yang memengaruhi bagaimana seseorang menilai dirinya. Konsep diri yang sehat akan terbentuk bila individu mampu memilah informasi, tidak terjebak dalam perbandingan, serta tetap menghargai dirinya apa adanya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun