Mohon tunggu...
Rizqin Mufidah Choirina
Rizqin Mufidah Choirina Mohon Tunggu... Mahasiswa

Halooo guys🤗 Aku nulis sesuai suasana hati kadang apa yang terlintas di kepala dan kadang serius, kadang santai, kadang juga hal-hal random yang menurutku menarik untuk dibagikan. Bagi aku, menulis itu bukan soal aturan, tapi ruang bebas untuk berekspresi, menyimpan ide, dan mungkin juga sekadar curhat. Selamat datang di ruang tulisanku, semoga dari hal-hal sederhana ini bisa ada yang menginspirasi! Jangan lupa follow yaaa✌🏻🌞

Selanjutnya

Tutup

Financial

Dari Hati yang Suci Menuju Dompet yang Berkah : Kisah Nyata Penerapan Ilmu Tasawuf dalam Ekonomi Islam

6 Januari 2025   11:26 Diperbarui: 6 Januari 2025   11:26 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Dompet Kepenuhan. Sumber : Microsoft Bing

Hubungan antara tasawuf dan ekonomi Islam sangat erat. Tasawuf memberikan landasan spiritual bagi ekonomi Islam, dan ekonomi Islam memberi para sufi pedoman praktis untuk menjalankan kehidupan ekonomi mereka. Para sufi hidup dengan zuhud dan qanaah karena mereka percaya bahwa kedekatan dengan Allah SWT adalah yang paling bahagia, bukan harta benda. Mereka juga tidak terobsesi dengan harta benda dan tidak mengejar kekayaan duniawi yang berlebihan. Tapi tasawuf tidak berarti bahwa para sufi harus meninggalkan dunia dan hidup dalam kemiskinan. Sebaliknya, para sufi dianjurkan untuk bekerja dan mencari nafkah dengan cara yang halal; mereka menggunakan kekayaan mereka untuk membantu orang lain dan membangun masyarakat yang adil dan sejahtera. Oleh karena itu, ekonomi Islam dan tasawuf saling mendukung dan memperkuat satu sama lain. Tasawuf memberikan landasan spiritual bagi ekonomi Islam, dan ekonomi Islam memberi para sufi pedoman praktis untuk menjalankan bisnis mereka.

Dalam tasawuf, pembersihan hati dan jiwa (takhalli) memiliki peranan yang sangat penting. Bisa dibilang ini merupakan pondasi untuk mencapai tujuan utama tasawuf, yaitu mendekatkan diri kepda Allah SWT. Berikut beberapa alasan mengapa pembersihan hati dan jiwa penting dalam tasawuf :

  •  Hati yang bersih lebih mudah menerima hidayah dan cahaya Allah SWT. Diibaratkan sebagai cermin, hati yang kotor akan memantulkan cahaya dengan buruk, sehingga sulit untuk melihat kebenaran. Sebaliknya, hati yang bersih akan memantulkan cahaya Allah SWT dengan jernih, sehingga membuat seseorang lebih mudah memahami ajaran Islam dan merasakan kehadiran Allah SWT.
  •  Hati yang bersih terhindar dari penyakit hati. Untuk menjadi dekat dengan Allah SWT, penyakit hati seperti iri, dengki, sombong, dan cinta dunia dapat menghalangi seseorang untuk dekat dengan-Nya. Dengan membersihkan hati, seseorang berusaha menghindari sifat-sifat buruk tersebut dan menggantinya dengan sifat-sifat terpuji seperti sabar, syukur, dan wara'.
  •  Hati yang bersih menjadi tempat bersemayamnya ma'rifat (pengetahuan tentang Allah SWT). Semakin bersih hati seseorang, semakin dekat dia dengan Allah SWT. Ini bukan hanya pengetahuan teoretis tetapi juga pengalaman pribadi yang mendalam.
  •  Hati yang bersih melahirkan akhlak yang mulia. Tasawuf berfokus pada hubungan vertikal dengan Allah SWT dan hubungan horizontal dengan orang lain. Menurut ajaran Islam, seseorang akan berperilaku baik kepada orang lain ketika hatinya bersih.
  •  Pembersihan hati dan jiwa menjadi persiapan untuk tahapan selanjutnya dalam tasawuf. Setelah takhall, yang berarti pembersihan, seorang sufi berusaha untuk tahalli, yang berarti menghiasi hati dengan sifat terpuji. Jika penyakit hati terus menyerang hati, tidak mungkin mencapai tahapan ini.

 

Dalam tasawuf, pembersihan hati dan jiwa adalah langkah awal yang penting untuk mencapai tujuan akhir, yaitu kedekatan dengan Allah SWT. Dengan hati dan jiwa yang bersih, seseorang dapat menjalani ibadah dengan lebih khusyuk, berakhlak mulia, dan pada akhirnya mencapai kebahagiaan sejati.

Hubungan antara ekonomi Islam dan tasawuf sangat erat dan saling melengkapi. Ekonomi Islam memberikan landasan spiritual bagi ekonomi tasawuf, dan ekonomi tasawuf memberi para sufi panduan praktis untuk menjalankan kehidupan ekonomi mereka. Menurut prinsip zuhud dalam tasawuf, seseorang harus menghindari ketergantungan pada harta benda dan tidak mengejar kemakmuran duniawi yang berlebihan. Hal ini sejalan dengan ekonomi Islam yang melarang riba, monopoli, dan penimbunan harta. Seorang sufi yang zuhud akan menggunakan hartanya untuk membantu orang lain dan membangun masyarakat yang adil dan sejahtera. Prinsip qanaah sejalan dengan ekonomi Islam, yang mendorong gaya hidup sederhana dan menghindari tamak. Seorang sufi yang qanaah akan menjalani kehidupan yang bersahaja dan tidak terganggu oleh keinginan untuk memiliki banyak harta. Konsep wawa mendorong orang untuk menghindari hal-hal yang haram. 

Hal ini sejalan dengan ekonomi Islam yang mengharamkan berbagai jenis transaksi yang tidak adil dan merugikan. Seorang sufi yang wawa akan berhati-hati dalam melakukan transaksi dan selalu berusaha untuk mendapatkan rezeki yang halal. Prinsip tawakkal mendorong seseorang untuk berserah diri kepada Allah SWT dan yakin bahwa Dia akan mencukupi kebutuhannya. Hal ini sejalan dengan ekonomi Islam, yang menganjurkan seseorang untuk bekerja keras tetapi tetap bertawakkal kepada Allah SWT. Seorang sufi yang tawakkal akan tetap tenang dan optimis dalam menghadapi berbagai hambatan dalam kehidupan keuangan mereka karena dia yakin bahwa Allah SWT akan selalu membantunya.Ekonomi Islam menganjurkan profesionalisme dan etika bisnis yang baik, dan prinsip ihsan mendorong seseorang untuk melakukan segala sesuatu dengan sebaikbaiknya, seolah-olah dia melihat Allah SWT. Seorang sufi yang ihsan akan bekerja dengan tekun dan penuh dedikasi, dan selalu berusaha membantu orang lain dengan cara terbaik. Dengan menerapkan prinsip-prinsip tasawuf dalam bisnis mereka, seseorang dapat mencapai kebahagiaan sejati, baik di dunia maupun di akhirat.

Seorang muslim harus memiliki sifat jujur. Dusta sifat orang munafik, adalah kebalikan dari kejujuran. sehingga kejujuran dapat membedakan hamba Allah SWT yang benar-benar beriman dari yang lain. Bagaimana pandangan Islam tentang sifat jujur ini? Dalam bukunya Al-Hijrah fil Qur'anil Kariim, atau Hijrah dalam Pandangan Al-Qur'an, Ahmad Samiun Jazuli mengatakan bahwa jujur adalah sifat yang paling penting bagi setiap muslim. Menurut buku Proyek Kehidupan oleh Aziz Amnan, kejujuran adalah mengakui, mengatakan, atau memberi informasi yang sesuai dengan apa yang benar-benar terjadi atau terjadi. Karena itu, sifat jujur dapat didefinisikan sebagai cara seseorang bertindak terhadap sesuatu atau peristiwa tertentu dan kemudian menyampaikan peristiwa tersebut kepada orang lain dengan cara yang sama seperti itu, bahkan jika ada sedikit perubahan.Kejujuran memiliki dampak pada kehidupan manusia. Jika seseorang mempertahankan sifat ini, orang lain akan percaya padanya, dan jiwanya sendiri akan tenang. Oleh karena itu, kalam Allah sangat menganjurkan kejujuran.

Pengusaha sukses Edward Chang, yang lahir di Jakarta pada tanggal 25 Januari 1978, juga mengadopsi kejujuran ini, dan dia sangat memperhatikan untuk mempertahankan produknya di semua bidang bisnisnya. Karena itu, tidak mengherankan bahwa Edward Chang, yang bekerja di Quality Group saat ini, memiliki kepercayaan di kalangan masyarakat Indonesia dan bahkan pemerintah provinsi DKI Jakarta. Selain itu, Quality Group bekerja sama dengan berbagai perusahaan besar, termasuk perusahaan pertambangan dan PLTU di kota Cilegon. Kemudian, Edward Chang mengembangkan bisnis propertinya dengan mendirikan PT Perumahan Nusantara Sejahtera. Fokus perusahaan saat ini adalah proyek pembangunan rumah hunian di wilayah Nusa Tenggara Timur atau NTT. Menurut Edward Chang, jujur merupakan salah satu kunci kesuksesan dalam usaha dan bisnis kita. Jujur sebenarnya tidak terlalu sulit untuk diterapkan dalam segala hal. Jika kondisi dagangan kita berkualitas B, katakanlah B; jangan sampai kita memberi tahu pelanggan kita bahwa barang dagangan kita berkualitas A. Jangan membuat pelanggan kecewa karena mereka kemungkinan besar tidak akan pernah mempercayai kita lagi.

Kejujuran adalah nilai moral dasar yang berperan penting dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia bisnis. Melakukan kejujuran dalam bisnis bukan hanya tentang prinsip etika, tetapi juga membangun reputasi dan keberkahan bagi usaha. Berikut beberapa manfaatnya: 

1. Membangun Kepercayaan Pelanggan 

Kejujuran adalah dasar untuk membangun kepercayaan pelanggan. Jika pelanggan yakin bahwa Anda selalu jujur dalam setiap transaksi, mereka akan merasa aman dan nyaman untuk berbisnis dengan Anda. Kepercayaan ini akan mendorong mereka untuk kembali membeli barang atau jasa Anda dan bahkan menyarankan orang lain untuk membeli barang atau jasa Anda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun