Mohon tunggu...
Riska Amelia
Riska Amelia Mohon Tunggu... Freelancer - Absurd

Seorang yang suka dengan sastra dan filsafat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pencuri-pencuri Buku

16 September 2021   20:40 Diperbarui: 16 September 2021   20:44 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Seperti mana?”

Anju menoleh malas ke arahku. “Seperti ini.” 

“Ini mana?” tanyaku sambil mendekatinya. 

“Ini yang ini.” Ujarnya lagi sambil menunjukkan sebuah buku berwarna putih dengan seorang anak kecil sebagai penghiasnya. 

“Apa yang membuat buku tersebut dikatakan sebagai buku filosofis, Anju? Tadi aku memegangnya. Dan bahkan membuka setiap lembarnya. Tapi, yang disayangkan adalah aku tidak tahu di mana letak filosofis buku itu.” 

“Pegang ini.” Ujarnya sambil menyodorkan buku tersebut kepadaku. 

Anju segera melepas kancing-kancing yang menutup rapat seragamnya.

“Apa kau sudah membacanya?”

Aku menggeleng.

“Bagaimana bisa kau tahu kalau kau tidak membacanya. Ada-ada saja.” Aku melihatnya. Tubuh kurus Anju yang bagaikan pohon cemara di tengah kemarau panjang. Perutnya kempis—seperti sebuah cekungan-cekungan yang ada di bawah kaki-kaki gunung. Selain itu, aku juga melihat dua lingkaran kecil berwarna cokelat dia atas dadanya—mereka terus menatapku—datar.

“Bukunya!” 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun