Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Aku Suka Sumur dan Air

8 Desember 2018   01:20 Diperbarui: 8 Desember 2018   01:47 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.thoughtco.com/

Orangtua bilang, saat aku lahir, rembesan air langit mengenai ubun-ubun, meresap ke nalar hingga mencair. Sehingga aku jadi menyukai sumur dan air.

Biasanya kutimba seember, kuendapkan semalam, paginya ia menjadi puisi. Kutimba lagi,  lalu kubekukan dalam dingin malam, ia menjadi bongkahan politik. Ada pula lain waktu, aku uapkan siang-siang, ia menjadi awan-awan bahasa. Suka-suka saja, tak pakai aturan. 

Jadi, berhentilah heran. Jangan kotori bening airku, atau mencoba mengira berapa dalam sumurku. Apalagi sampai melempar khotbah basi ke dalamnya. Jangan! 

Tapi jika engkau ingin sekedar menikmati seteguk air untuk melepas dahaga, silahkan saja. Atau sekedar untuk kumur-kumur dan mencuci muka, boleh-boleh saja. Aku akan salut jika kau ke sumurku untuk berkaca, itu bijaksana!

Jakarta, 8 Desember 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun