Lalu angkuh mengangkat pedang menebas nurani
Ibu, halaman ini ingin kami ganti
Dengan syair dan tembang sejati anak negeri
Berkisah kepada bumi dan karunia langit
Tentang cinta dan terang cakrawala, tentang jiwa-jiwa nan bangkit Â
(baca juga: https://www.kompasiana.com/ripman/593069f1c723bd8522fd5644/ibu-maafkan-kami)
Jakarta, 21 November 2018
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!