Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

[Cerpen] "Maaf, Saya Melempar Kacang ke Sungai"

24 Maret 2017   18:10 Diperbarui: 21 Oktober 2022   12:59 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: http://cliparting.com/free-river-clipart-35640/

“Oh, silahkan... silahkan, Pak,” lanjut Pak Kosim gembira.

“Permisi, Pak, nama saya Jarwo, ini istri saya Sutini, dan yang kecil ini anak saya,” kata laki-laki itu sambil mengulurkan tangan ke Pak Kosim.

“Sebenarnya kami sudah sampai tadi siang, cuma baru bisa datang menemui Pak Kosim sekarang,” lanjut Pak Jarwo.

“Oh, gak apa-apa…. Selamat datang di dusun kita, Pak. Saya biasanya dianggap paling bijaksana di dusun ini dan selalu dimintai pendapat. Jika nanti Pak Jarwo ada masalah atau kesulitan, boleh datang ke sini, saya dengan senang hati membantu,” dengan bangga Pak Kosim menjabat tangan Pak Jarwo.

Lalu Pak Kosim melirik ke anaknya Pak Jarwo, dan bertanya, ”Siapa namamu, Nak?”

“Nama saya, Kacang, Pak.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun