Mohon tunggu...
Jari Bicara
Jari Bicara Mohon Tunggu... Salam literasi!

Channel ini beragam isinya, karena yang punya penghayal.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dari Kejauhan, Saya Kirimkan Salam

21 Maret 2025   02:04 Diperbarui: 21 Maret 2025   02:04 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bing image creator | ai

I. Seiring Bertambahnya


Makin sendu senyummu
mekar menyeruak ke pelataran rumahmu
menyatu dengan bunga gantungan itu
serta embun pagi yang menghiasi

Makin tumbuh usiamu
mendewasakan alam pikiran
dan laku perbuatan

Di hari baik nan gemerlang ini
tak ada sempat buat diri mengucap
kalimat puisi yang sempat tersendat
hanya bisa prosa tersalam
menyatu dengan angin malam
dan udara pagi mesra
yang menyapu kantukmu

II. Karena


Di setiap bait puisi ini
bersemayam rindu
yang melimpah ruah
Di setiap untaian prosa yang saya buat
bersemayam cinta
yang terpaksa sirna
Dan di setiap doa yang terpanjat,
terselip namamu
lengkap tanpa kurang pun satu


III. Rindu Membuatku Bertanya


Akankah sunyimu itu sendu?
yang berpadu dengan alunan gitar sore hari
dengan mentari yang hendak pergi
serta malam yang hendak menghampiri.

Sudahkah hadirku terganti?
Oleh orang yang kini menemani
dan menghiasi segala bait puisi
serta ranum mata indah itu.

IV. Terselip Rindu di Antara Embun Pagi Ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun