Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Bupati Kudus M Tamzil Dihukum Mati karena Korupsi, Mungkinkah?

29 Juli 2019   06:00 Diperbarui: 29 Juli 2019   06:03 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi : Kompas.com

Beberapa media arus utama nasional, diantaranya Kompas.com, Tempo.co dan Republika.co.id, memberitakan: KPK mempertimbangkan ancaman hukuman maksimal atau hukuman mati untuk terpidana kasus korupsi dua kali, Bupati Kudus M Tamzil.

"Ini sebenarnya sudah dibicarakan pada saat ekspos karena kalau sudah berulang kali (korupsi) bisa nanti tuntutannya sampai dengan hukuman mati," ujar Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, (Republika.co.id, 27/7/2019).

M Tamzil sudah 2 kali terjerat kasus korupsi. Yang pertama M Tamzil melakukan korupsi dana bantuan sarana dan prasarana pendidikan Kabupaten Kudus tahun anggaran 2004. Saat itu dia menjabat sebagai Bupati Kudus untuk periode 2003-2008.

Akibat dari kejahatannya itu yang dibongkar pada pada 2014, kemudian pada 2015 M Tamzil divonis 22 bulan kurungan dan denda Rp 100 juta subsider 3 bulan penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang.

Anehnya setelah bebas, M Tamzil masih dibolehkan undang-undang untuk mencalonkan diri kembali sebagai Bupati Kudus untuk periode 2018-2023. Dan anehnya lagi eks napi koruptor itu masih dipercaya masyarakat Kudus untuk memimpin daerah mereka. Terbukti M Tamzil berhasil mendapatkan suara terbanyak.

Kemudian Jumat (26/7/2019) M Tamzil kembali ditangkap KPK untuk kedua kalinya dalam kasus yang sama. Kali ini KPK menetapkan M Tamzil sebagai tersangka kasus dugaan suap jual beli jabatan di Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Kudus tahun anggaran 2019.

***

Pertanyaannya mungkinkah hukuman mati akan diterapkan kepada M Tamzil yang notabene adalah seorang koruptor?

Menurut Peneliti Indonesia Corruption Watch, Donal Fariz hal itu sangat dimungkinkan berdasarkan penjelasan pasal 2 ayat 2 Undang-undang Tipikor, seorang Residivis dapat dijatuhi hukuman maksimal sampai dengan hukuman mati. (Republika.co.id, 27/7/2019).

Jadi dalam hal ini M Tamzil dituntut hukuman mati bukan hanya karena korupsi, tetapi sebagai residivis yang melakukan tindak pidana yang sama lebih dari satu kali.

Pertanyaannya lagi, mungkinkah KPK berani atau punya nyali untuk menerapkan keputusan hukuman mati sesuai dengan penjelasan Undang-undang Tipikor tersebut?

"Nanti kita perhitungkan ulang, keterlibatan dia ini benar-benar sampai di mana, dan nanti yang memastikan bukan satu dua, kita semua ramai-ramai dulu (memastikan)," kata Basaria Panjaitan, saat ditemui di Gedung Pusdiklat Kemensetneg, Cilandak, Jakarta Selatan (Kompas.com, 28/7/2019).

***

Tetapi menurut saya penerapan hukuman mati ini akan menjadi sangat penting. Dan jika diterapkan, maka ini akan menjadi hukuman mati pertama kali untuk seorang koruptor di Indonesia.

Dan jika ini benar-benar diterapkan maka ini akan menjadi peringatan keras bagi pejabat dan masyarakat Indonesia:

Pertama, pejabat pemerintah jangan coba-coba melakukan tindak pidana korupsi atau memberi/menerima suap atau gratifikasi, satu kalipun. Dan jika sudah pernah sekali, hati-hati jangan sampai melakukan tindakan korupsi untuk kedua kalinya.

Kedua, pejabat yang sudah pernah melakukan tindak pidana korupsi maka setelah bebas dari penjara, sebaiknya jangan lagi mencalonkan dirinya sebagai kepala daerah ataupun kepala negara, sekalipun dibolehkan undang-undang.

Malulah kepada diri sendiri, kepada masyarakat dan kepada Tuhan. Dan hati-hatilah, kesempatan korupsi untuk kedua kalinya terbuka lebar dan kemungkinan untuk dihukum mati akan lebih besar.

Ketiga, kepada masyarakat tolonglah jangan sampai memilih eks narapidana koruptor, baik dalam pilkada, pilpres maupun pileg. Masakan Anda mau dipimpin atau diwakili oleh eks napi koruptor? Lagian apakah Anda ingin mereka harus dihukum mati karena korupsi dua kali?

(RS)

Sumber : Kompas.com, Tempo.co, Republika.co.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun