Panasnya terik saat itu kemudian seketika berubah, awan mulai menutupi matahari dan datang lah cuaca mendung meredup.
Aku terus berjalan dan Bara pun tak ada disamping ku, perasaan ku takut dan aku terus berteriak memanggil namanya.
"Bara sayang kamu dimana? " Terus ku memanggil namanya.
Aku sedikit bingung apakah ini bagian dari permainan tadi. Tapi entah, entahlah aku kemudian berbalik arah dan menuju kembali kestasiun waktu sisa ku menunggu mungkin sudah hampir habis.
Saat itu Bara memang benar-benar menyebalkan dan membuat ku merasa khawatir .
Tak ku dengar suara apapun saat itu, tak aku hiraukan apapun,terus aku berjalan.
Dan... tiba-tiba seseorang menarik ku dengan cepat dari sebelah kiri ku, dan terus berusaha untuk memelukku.
Tetapi naas itu sia-sia,
Seseorang yang berusaha melindungi ku ternyata habis setengah wajahnya dan tubuhnya terkikis oleh sambaran kereta comuterline yang melaju dengan kencang nya saat itu.
Seketika aku kaget melihat keadaan sekitarku, aku terbengong, dan menangis, tubuh ku gemetar dan mulutku tak bisa berkata-kata.
Seseorang yang langsung terjatuh pingsan dengan berlumuran darah itu dia adalah Bara Saputra kekasih ku.