Mohon tunggu...
rindu aksara
rindu aksara Mohon Tunggu... Lainnya - Wordsmith

I am somewhat ink on paper

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lelaki Venus dan Perempuan Mars

3 Desember 2022   10:06 Diperbarui: 3 Desember 2022   10:10 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Mau beli di warung padang dekat rumah atau pesan lewat ojol?" tanya Lelaki.

"Mana saja boleh," kata Perempuan.

"Baiklah," kata Lelaki sambil mengamati dalam-dalam wajah Perempuan. Dalam hati, dia bertanya-tanya, mengapa Perempuan tidak antusias mengobrol dengannya hari ini. Biasanya pembicaraan dalam mobil sepanjang jalan pulang selalu menjadi keseruan. Saling berbagi cerita lucu maupun kejadian menyebalkan yang terjadi di kantor hari ini. Bahkan macet pun menjadi tidak terasa karena obrolan ceria.

Diam lagi sejenak. Hanya lagu-lagu barat dan penyiar radio yang bersuara. Perempuan masih saja diam. Lelaki berulangkali mencuri pandang ke wajah Perempuan. Berusaha membaca air mukanya. Tapi tidak ada ekspresi apapun, datar saja. Ada apa gerangan?

Lamunan Lelaki dibuyarkan oleh pengumuman yang dibacakan oleh penyiar radio. "Breaking News. Telah terjadi kecelakaan lalu lintas di jalan arteri dekat stasiun kereta commuter line. Sebuah truk pengangkut sembako terbalik setelah menabrak separator busway yang tidak terlihat akibat tergenang banjir. Kecelakaan ini mengakibatkan antrean sepanjang 3km. Para pengendara dianjurkan untuk menempuh jalan alternatif dan tetap waspada."

Perempuan berkata, "ambil jalur kanan lalu masuk saja ke jalan tol."

"Tanggung sekali kalau masuk jalan tol sekarang padahal harus keluar di exit berikutnya. Belum lagi mesti putar balik untuk masuk ke kompleks perumahan. Sudah bayar mahal, jalannya lebih jauh pula," protes Lelaki.

"Memang lebih mahal dan lebih jauh. Tapi lebih hemat waktu dan bensin. Karena ada kecelakaan di depan, kita bisa terjebak berjam-jam lamanya. Lebih baik masuk tol," Perempuan menjelaskan.

Dengan enggan, Lelaki mengikuti saran perempuan dan mengambil lajur kanan lalu masuk ke jalan bebas hambatan. Lalu lintas cukup padat di dalam jalan tol, kendaraan merayap pelan-pelan dalam guyuran hujan. Lelaki menjadi agak pesimis dengan ide Perempuan yang telah diikutinya tadi.

Dari dalam jalan tol, mereka melihat pemandangan kemacetan lalu lintas di jalan arteri. Antrean kendaraan berhenti total, jalan arteri berubah menjadi area parkir. Bahkan motor pun tak dapat melintas terhalang ceceran karung-karung sembako yang berserak memenuhi jalan. Agaknya kalkulasi Perempuan benar adanya.

Lagi-lagi tak ada obrolan, Perempuan kembali pada diamnya. Lagi-lagi hanya lagu yang mengalun dari stasiun radio. Lagi-lagi Lelaki bertanya-tanya mengapa Perempuan sungguh berbeda hari ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun