Mohon tunggu...
Syarwan Edy
Syarwan Edy Mohon Tunggu... Mahasiswa - @paji_hajju
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Syarwan Edy, sangat suka dipanggil dengan nama bang Paji. Si realistis yang kadang idealis | Punya hobi membaca, menulis dan diskusi | Kecintaannya pada buku, kopi, dan senja | Didewasakan oleh masyarakat dan antek kenangan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perempuan dan Kesadaran

9 Maret 2024   11:24 Diperbarui: 9 Maret 2024   11:26 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Sumber foto : milik pribadi"

Untuk para perempuan; semoga kalian tetap menjadi makhluk terkuat. Teruslah mengevaluasi diri, jangan sampai mendevaluasi diri. Perempuan kuat, saling menguatkan. Bukan saling menjatuhkan, atau bahkan saling menyalahkan. Perempuan harus saling mengasihi, meski dunia menumbuk dan mencaci segala pilihannya berkali-kali. Semoga sesama perempuan bisa saling mendukung, bukan menikung. Bisa saling menolong, bukan melolong. Bisa saling berempati, bukan menebar iri hati. Bisa saling berbagi perasaan, bukan justru saling sikut-sikutan.

Perempuan dan kesadaran; jadilah perempuan berani dan tangguh dalam berkarya serta menjadi inspirasi bagi sesama. Jadilah sosok hebat untuk siapapun orang yang kamu cintai, tapi jangan sampai mengeliminasi diri. Jadilah perempuan yang bisa berdiri dengan kakinya sendiri, tidak mengandalkan kebahagiaan dari orang lain. Ciptakan kebahagiaanmu sendiri. Jadilah perempuan yang kuat masa kini, dengan pribadi yang baik hati, dan mempunyai inovasi besar untuk memajukan negeri. Jadilah perempuan yang mandiri, tanpa tapi, dan juga jadilah perempuan progresif, tanpa masif, serta berkreasi, tanpa henti. Jadilah perempuan yang mahal, bukan mahal maharnya, tapi mahal harga dirinya.

"Kami tidak pernah membicarakan tentang pria atau pakaian. Kami selalu bicara tentang Marx, Lenin dan revolusi, itulah pembicaraan para perempuan sejati." Nina Simone, seorang perempuan yang cerdas, berbakat, cemerlang dan juga adalah seorang revolusioner. Dalam catatan tak bertanggal untuk dirinya sendiri, dia menulis: Saya tidak bisa berkulit putih dan saya adalah tipe gadis kulit berwarna yang terlihat seperti segala sesuatu yang dibenci atau diajarkan untuk dibenci oleh orang kulit putih. Kalau aku laki-laki, itu tidak akan terlalu menjadi masalah, tapi aku perempuan dan di depan publik selalu terbuka lebar untuk mereka cemooh dan setujui atau tidak setujui.

Naomi menyatakan perempuan memiliki kuasa bukan berarti perempuan adalah monster dengan senjata tempur yang berat, tetapi aksi agresif yang bersifat positif bagi dirinya dan orang lain. Naomi Rebekah Wolf adalah seorang penulis dan jurnalis Amerika Serikat. Setelah menerbitkan buku perdananya Mitos Kecantikan (1991), ia juga mengemukakan dalam bukunya yang berjudul The Beauty Myth bahwa gerakan perempuan harusnya sekarang bergeser dari melawan feminine mystique menjadi perlawanan atas beauty myth yang mempunyai standar atas citra baru perempuan, yaitu langsing, cantik dan modis.

Dan keresahan Nawal el Saadawi terhadap kultur keluarga patriarkal jelas tergambar dari penuturannya tentang masa kecil yang ia dan saudari-saudaranya lalui. Bahwa anak perempuan dibebani tanggung jawab domestik, sementara laki-laki tidak. Bahwa saudaranya bebas keluar rumah, sementara ia dan adik perempuannya tidak. Bahwa sebagai perempuan ia mesti melembutkan suaranya dan menutup rapat kedua pahanya saat duduk. Dan bahwa kehormatan atau harga diri keluarga dibebankan kepada keperawanan atau kelamin anak perempuan.

Juga menurut salah satu tokoh feminisme yaitu Betty Friedan, memaparkan masalah-masalah yang dihadapi perempuan di dalam perkawinan, mulai dari masalah keluarga, budaya, dan sosial politik. Seperti bagaimana perempuan harus menjadi pribadi yang otonom, adanya kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, serta perempuan dipandang sebagai subjek yang utuh bukan dipandang hanya sebagai objek.

Baca juga: Perempuan itu, Bitu

Hak perempuan adalah hak asasi manusia, baik di ruang daring maupun luring. Perempuan mesti diberi ruang untuk bersuara, bukan memberi raung yang tak berdaya. Perempuan yang memberikan banyak warna hingga dijadikan lentera, namun hampir di seluruh penjuru dunia, perempuan dipenjara. Budaya memenjarakannya, masyarakat menjajahnya. Perempuan memberi, namun ia tak pernah sungguh dihargai. Dan barangkali, ia akan merdeka hanya jika dia mati. Melawan patriarki dan mengagungkan emansipasi adalah perjuangan yang melelahkan.

Sejatinya setiap hari adalah hari perempuan, sebab setiap hari pula aku belajar dari bahasa alam, yakni; bahasa perempuan. Untuk yang kerap dikotak-kotakan oleh keadaan, untuk yang sering dilempar sana-sini oleh kejemawaan, kalian semua berhak menang dan senang. Kalian perempuan hebat. Semua perempuan itu berharga. Tanpa hadirnya sosok perempuan dalam hidup, kita tak akan bisa memulai hidup itu sendiri. Perempuan adalah unsur penting kehidupan, tiang negara, bahkan ia adalah madrasah utama di setiap keluarga.

Baca juga: Dan Selesai...

Untuk para perempuan; semoga dunia semakin ramah, bukan marah-marah untuk kalian semua ya. Untuk seluruh perempuan hebat di bumi, kalian sangat-sangat pantas untuk dirayakan, meski masih dari diri sendiri. Semoga selalu sehat untuk anak perempuan yang selalu menutup luka dan masalahnya sendirian. Semoga semakin banyak perempuan berani bersuara tanpa harus takut dibungkam. Semoga perempuan bisa dihargai secara pemikiran, bukan sekadar diobjektifikasi dari lekukan. Keadilan dan kesetaraan, bagi perempuan adalah bukan hanya sekedar angan-angan.

Paji Hajju 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun