Mohon tunggu...
R RindoeDevianty
R RindoeDevianty Mohon Tunggu... Guru - Guru BK SMKN 1 Cilengkrang

Seorang guru BK yang selalu ingin mencoba lebih baik setiap harinya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pelatihan Soft Skill untuk Kesiapan Kerja Lulusan SMA/SMK

6 Desember 2022   18:25 Diperbarui: 6 Desember 2022   18:35 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

❶ PERCAYA DIRI DAN BERANI

  • Nama Games : Who Am I?
  • Waktu            : 10 Menit
  • Metode           : Self Directed Learning (SDL)
  • Tujuan           : 
  • Peserta memiliki pengalaman dalam mengenal diri sendiri (kelemahan dan kelebihan) dalam waktu singkat.
  • Peserta memiliki pengalaman dalam memberanikan diri menampilkan kelemahan dan kelebihan diri di depan orang lain.
  • Peserta memiliki pengalaman mengenai cara menilai diri dan orang lain.
  • Peserta memiliki kesadaran bahwa mengenal diri merupakan hal yang sangat penting dalam bekerja.
  • Setelah mengenal diri peserta memiliki kesadaran untuk menerima kekurangan diri dan mengembangkan kelebihan supaya bisa bekerja dengan optimal.
  • Peserta lebih berani untuk berkomunikasi dengan orang baru dan berani mengambil keputusan sendiri.

 

  • Games

Alat dan Bahan           : Karton Polos Besar, spidol besar, Note warna-warni , Pena, Double Tape, dan   hadiah (berupa makanan yang dibungkus kertas kado).

Petunjuk                     

  • Tempelkan karton di papan tulis dengan double tape dan bagi dua dengan garis dan beri judul “Hal baik” dan “Hal buruk”.
  • Bagikan note warna sebanyak 2 lembar dengan warna yang berbeda dan berikan pena. (masing-masing siswa 2 buah note berbeda warna). Jika peserta berjumlah banyak, boleh hanya perwakila saja kedepan. Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok dan bergiliran untuk mengikuti games yang berbeda.
  • Minta peserta untuk menulis ” Hal baik” di note warna satu dan “Hal buruk” tentang dirinya sendiri yang dia ketahui berkenaan dengan sifat/kebiasaan/karakter di note warna lain (tanpa menuliskan nama siswa). Peserta diminta menulis sebanyak-banyaknya namun dibatasi waktu selama 30 detik. Berikan contoh pada mereka beberapa sifat misalnya “gampang marah” untuk hal buruk, “mau membantu orang lain” untuk hal baik, dll
  • Lalu tunjuk beberapa siswa dan mintalah untuk maju ke depan dan berlomba untuk sampai di papan tulis dan menempelkan kertas yang berisi “hal baik” di kolom “hal baik” dan “hal buruk” di kolom “hal buruk“ (minta siswa berlari kedepan kelas dalam hitungan tiga dan tempelken dengan syarat tidak boleh menutupi kertas orang lain). Beri hadiah bagi pemenang ke satu.
  • Lalu tunjuk perwakilan untuk membacakan beberapa hal baik yang tertempel dan satu orang lagi menyebutkan beberapa hal buruk.
  • Refleksi
  • Tunjuk beberapa siswa dan tanyakan apa kesulitan mereka dalam menuliskan sifat mereka. Apakah menuliskan hal baik atau hal buruk?
  • Bahwa tidak mudah mengenali diri (terlebih apabila kita sibuk memikirkan kesalahan orang lain) dan tidak mudah kita mengakui kekurangan diri.
  • Hal mudah adalah menyebutkan kelemahan orang lain dan sulit rasanya kita mengakui kelebihan orang lain.
  • Maka mari kita sama-sama mengoptimalkan kelebihan diri dan menerima kekurangan diri. Jangan fokus pada orang lain.
  • Jadilah orang yang berani menerima tantangan, karena kita akan tahu bahwa kita mampu
  • Materi

Banyak sekali remaja yang menyalahkan dirinya sendiri, membandingkan dirinya dengan orang lain, dan berpikir bahwa hidup orang lain lebih “enak” dari dirinya sehingga timbul rasa tidak percaya diri dan takut untuk jauh-jauh dari rumah dan keluarga. Rasa seperti itu harus segera diatasi ketika mereka akan masuk ke dunia kerja supaya bisa menjadi pribadi yang utuh dan percaya diri dalam bekerja.

Sama hal nya dengen pada saat kita akan berbelanja di pusat perbelanjaan, kita akan sangat percaya diri jika kita merasa memiliki uang dan mampu membeli barang-barang disana. Begitupun pada saat kita akan berbicara dengan orang lain baik itu teman kerja, atasan, ataupun orang yang baru kita kenal, kita akan percaya diri ketika kita tahu bahwa kita memiliki kemampuan karena memiliki kecerdasan dan mampu “nyambung” dengan orang tersebut. Maka hal pertama untuk membangkitkan kepercayaan diri adalah mengetahui kecerdasan yang kita miliki, dan memiliki keyakinan bahwa kita adalah manusia yang cerdas di bidang tertentu.

Tidak ada kata terlambat untuk menganalisa dan mengetahui kecerdasan dan tipe keperibadian yang dimiliki, coba diingat kembali minat/ketertarikan akan sesuai yang menetap dari masa kecil dan kebiasaan-kebiasaan yang relatif menetap sampai saat ini. Gambaran kecerdasan dan tipe kepribdian akan membuat peserta lebih menerima dan mengenal dirinya sendiri dan tidak menyalahkan diri sendiri atas apa yang sudah dilakukan dan diharapkan punya keinginan untuk memperbaiki dirinya dan lebih berani untuk berekspresi.

Ajak peserta untuk memperhatikan materi agar bisa lebih mengenal diri sendiri dan mengetahui bahwa selama ini kita memiliki kecerdasan tertentu dan karakter kepribadian kita itu unik dan kita harus menerima diri kita secara positif.


9 Jenis Kecerdasan Manusia

  • Menurut Howard Gardner dari Harvard University, setelah melakukan penelitian selama bertahun-tahun, semua manusia memiliki kecerdasan. Tidak ada istilah manusia yang tidak cerdas.
  • Kecerdasan dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kehidupan nyata.
  • Semua kecerdasan dimiliki manusia dalam kadar yang tidak persis sama.
  • Dengan latihan, seseorang dapat membangun kekuatan kecerdasan yang dimiliki dan menipiskan kelemahan-kelemahan.

  • Linguistik/Verbal à  Ditunjukkan dengan kemampuan menggunakan kata-kata dengan efektif dan menguasai bahasa, baik secara lisan maupun tulisan. Salah satu tokohnya yaitu Taufik Ismail dengan karya-karya puisinya yang indah
  • Ciri-ciri orang yang memiliki kecerdasan Linguistik/verbal antara lain:
  • (1) berbicara yang baik dan efektif
  • (2) cenderung dapat mempengaruhi orang lain melalui kata-katanya
  • (3) suka dan pandai bercerita serta melucu dengan kata-kata
  • (4) terampil menyimak dan suka bermain bahasa
  • (5) cepat menangkap informasi lewat kata-kata
  • (6) mudah hafal kata-kata, nama (termasuk nama tempat)
  • (7) memiliki kosakata yang relatif banyak
  • (8) cepat mengeja kata-kata
  • (9) berminat terhadap buku (membuka-buka, membawa, mengoleksi)
  • (10) cepat membaca dan menulis

  • Cara belajar terbaik bagi anak-anak yang cerdas dalam verbal-linguistik adalah dengan mengucapkan, mendengarkan, dan melihat tulisan.

Spasial/Visual à Kemampuan menerjemahkan pikiran atau imajinasi ke dalam bentuk visual. Serta mempunyai daya imajinasi secara tepat. Salah satu tokohnya adalah Slamet Wirasonjaya yang merupakan salah satu Guru Besar Arsitektur ITB. Karya arsitektur Slame yang terkenal dan kini masih berdiri tegak adalah: Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat (MPRJB), Monumen Jogja Kembali (Monjali), Perpustakaan Pusat ITB, Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB

Ciri-ciri orang yang memiliki kecerdasan Spasial/visual antara lain:

memiliki kepekaan terhadap warna, garis-garis, bentuk-bentuk, ruang, dan bangunan.

memiliki kemampuan membayangkan sesuatu, melahirkan ide secara visual dan spasial (dalam bentuk gambar atau bentuk yang terlihat mata) (Armstrong, 1996)

memiliki kemampuan mengenali identitas objek ketika objek tersebut ada dari sudut pandang yang berbeda.

mampu memperkirakan jarak dan keberadaan dirinya dengan sebuah objek (Indra Supit, dkk., 2003:39).

suka mencoret-coret, membentuk gambar, mewarnai, dan menyusun unsur-unsur bangunan seperti puzzle dan balok-balok;

dapat mempergunakan apa pun untuk membentuk sesuatu yang bermakna baginya. Penjepit kain dapat dikait-kaitkan membentuk pesawat terbang, dinaosaurus, bahkan orang-orangan. Bola sepak diberi coretan sehingga menyerupai gambar orang. Kemampuan dan kecenderungan membayangkan suatu bentuk mewarnai aktivitas bermain mereka.

Bagi yang merasa memiliki kecerdasan tersebut, dapat mengikuti berbagai program seperti melukis, membentuk sesuatu dengan plastisin, mengecap, dan menyusun potongan gambar

  • Naturalis à Kemampuan mengenali alam sekitar dan peduli dengan sesama    makhluk hidup. Salah satu tokohnya adalah biolog ternama seperti Charles Darwin atau Gregor Mendel. Mereka mampu memahami kebutuhan tanaman akan kandungan unsur hara dari ciri-ciri daun atau sebagainya.
  • Ciri-ciri orang yang memiliki kecerdasan naturalis antara lain:
  • cenderung menyukai alam terbuka, akrab dengan hewan peliharaan
  • menghabiskan waktu mereka di dekat akuarium;
  • memiliki keingintahuan yang besar tentang seluk-beluk hewan dan tumbuhan (Armstrong, 1993).
  • cenderung suka mengoleksi bunga-bunga dan daun-daun kering;
  • mengoleksi mainan binatang tiruan, seperti dinosaurus, harimau, dan ular;
  • menikmati “komunikasi” dengan binatang piaraan dan memberi mereka makan;
  • memiliki perhatian yang relatif besar terhadap binatang, tumbuhan, dan alam.
  • mereka tidak takut memegang-megang serangga dan berada di dekat binatang (Indra-Supit, 2003:110).

  • Dalam kadar kecil, kecerdasan naturalis dapat diwujudkan dalam kegiatan investigasi, ekesperimen, menemukan elemen, fenomena alam, pola cuaca, kondisi yang mengubah karakteristik sebuah benda (es mencair ketika terkena panas matahari).

  • Eksistensial à kemampuan individu dalam menjawab problem terdalam dari keberadaan (eksistensi) manusia. Orang yang memiliki kecerdasan ini tak puas hanya menerima keadaannya, keberadaannya secara otomatis, melainkan mencoba untuk menyadarinya dan mencari jawaban terdalam atas pertanyaan: “mengapa saya ada?”, “untuk apa saya hidup?”, “apa sebenarnya makna hidup ini?”, dan sebagainya. Salah satu tokohnya adalah Ibnu Sina (980-1037) dikenal juga sebagai "Avicenna" di dunia Barat adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan dokter kelahiran Persia (sekarang Iran). Ia juga seorang penulis yang produktif yang sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi dan kedokteran.

  • Ciri-ciri orang yang memiliki kecerdasan eksistensial antara lain:
  • cenderung memiliki kesadaran akan hakikat sesuatu.
  • menanyakan berbagai hal yang mungkin sekali tidak terpikirkan oleh anak lain sebayanya. Pertanyaan “Apakah benar ada hantu?”, “Mengapa kita harus berdoa pada Tuhan?”, dan “Di mana Tuhan berada?”.

  • Stimulasi kecerdasan eksistensialis mungkin tidak mudah dilakukan. Meskipun demikian, tugas merenungkan sesuatu yang ada di sekitar dapat menumbuhkan kecerdasan ini. Kegiatan bercerita yang diakhiri pertanyaan-pertanyaan yang menggugah kesadaran dapat digunakan sebagai stimulasi eksistensial, seperti “Bagaimana jika kita tidak punya ibu?”, “Bagaimana jika tidak ada air?”

  • Interpersonal à Kemampuan berkomunikasi secara efektif dengan orang lain. Ditandai dengan kemampuan beradaptasi, bekerja sama, berelasi dengan lingkungan teman sebaya dan orang di sekitarnya. Salah satu tokohnya adalah Ir. Soekarno presiden pertama yang hebat dalam negosiasi, beradaptasi, dan berdiplomasi.

  • Ciri-ciri orang yang memiliki kecerdasan interpersonal adalah
  • cenderung mudah memahami perasaan orang lain
  • sering menjadi pemimpin di antara teman-temannya
  • pandai mengorganisasi teman-teman mereka dan pandai
  • mengkomunikasikan keinginannya pada orang lain
  • memiliki perhatian yang besar pada teman sebayanya sehingga acapkali mengetahui berita-berita di seputar mereka
  • memiliki kemahiran mendamaikan konflik dan menyelaraskan perasaan orang-orang yang terlibat konflik;
  • mudah mengerti sudut pandang orang lain, dan dengan relatif akurat,
  • mampu menebak suasana hati dan motivasi pribadi orang lain
  • cinta damai, pengamat dan motivator yang baik.
  • mempunyai banyak teman;
  • mudah bersosialisasi serta senang terlibat dalam kegiatan atau kerja kelompok
  •  menikmati permainan-permainan yang dilakukan secara berpasangan atau berkelompok;
  • suka memberikan apa yang dimiliki dan diketahui kepada orang lain, termasuk masalah ilmu dan informasi;
  • tampak menikmati ketika mengajari teman sebaya mereka tentang sesuatu, seperti membuat gambar, memilih warna, atau bahkan cara bersikap (Armstrong, 1993)

  • Kecerdasan ini dipengaruhi oleh kualitas kedekatan atau ikatan kasih sayang selama masa kritis tiga tahun pertama (Armstrong, 1996:7). Oleh karena itu, anak yang dipisahkan dari ibunya pada masa pertumbuhan awal, mungkin akan mengalami permasalahan yang serius.
  • Kecerdasan interpersonal dibangun, antar lain, atas kemampuan inti untuk mengenali perbedaan, khususnya perbedaan besar dalam suasana hati, temperamen, motivasi, dan intensi (maksud) (Gardner, 1993:23).
  • Intrapersonal à Kemampuan mengakses perasaannya sendiri, membedakan berbagai macam keadaan emosi, dan menggunakan pemahamannya sendiri untuk memperkaya dan mengarahkan kehidupannya. Salah satu tokohnya adalah ahli psikologi Sigmund Freud dan pemuka agama Islam Arifin Ilham.
  • Umumnya mereka suka belajar sendiri dan lebih memilih bekerja sendiri daripada bekerja dengan orang lain (Armstrong, 1999: 3–6).
  • Awal masa anak-anak merupakan saat yang menentukan bagi perkembangan intrapersonal. Anak-anak yang memperoleh kasih sayang, pengakuan, dorongan, dan tokoh panutan cenderung mampu mengembangkan konsep diri yang positif dan mampu membentuk citra diri sejati (Armstrong, 1993:131).
  • Amstrong menyatakan bahwa kecerdasan intrapersonal memiliki karakteristik sebagai berikut:
  • Memiliki waktu untuk bermeditasi, merenung, intropeksi diri, dan memikirkan berbgai masalah.
  • Suka terhadap topik mengenai pengembangan kepribadian diri dan sering menghadiri acara- acara konseling atau seminar kepribadian agar lebih memahami diri. (baca juga: Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional)
  • Mampu menghadapi masalah, hambatan, kegagalan dengan baik.
  • Memiliki minat, hobi, dan cara bersenang senangyang diperuntukkan dirinya sendiri.
  • Memiliki tujuan tujuan hidup jangka pendek dan jangka panjang yang selalu dipikirkan secara kontinyu.
  • Mampu menganalisa kekurangan dan kelebihan diri yang ditinjau dari pandangan pihak lain.
  • Lebih suka menghabiskan waktu untuk diri sendiri dan jauh dari keramaian. (baca juga: Ciri-ciri Bipolar Disorder)
  • Memiliki kemandirian dan keinginan yang kuat. (baca juga: Kecerdasan Kinestetik)
  • Dapat mengespresikan perasaan dan menulis pengalaman pribadinya dalam buku diari.
  • Memiliki semangat yang kuat untuk mewujudkan keinginan dan berusaha sendiri.

  • Logis-Matematika à Keterampilan berhitung, berpikir logis, serta pemecahan masalah matematika, mengolah angka. Salah satu tokohnya adalah BJ. Habibie yang memiliki kemampuan membuat pesawat dengan perhitungan yang tepat

  • Ciri-ciri orang yang memiliki kecerdasan Logis-Matematika antara lain
  • tertarik memanipulasi lingkungan serta cenderung suka menerapkan strategi coba-ralat.
  • menduga-duga sesuatu;
  • terus menerus bertanya dan memiliki rasa ingin tahu yang besar tentang peristiwa di sekitarnya. Pertanyaan seperti, “mengapa telur berubah jadi ayam?” merupakan contoh pertanyaan yang berhulu logika-matematika.
  • relatif cepat dalam kegiatan menghitung, gemar berhitung, dan menyukai permainan strategi seperti permainan catur jawa.
  • cenderung mudah menerima dan memahami penjelasan sebab-akibat.
  • suka menyusun sesuatu dalam kategori atau hierarki seperti urutan besar ke kecil, panjang ke pendek, dan mengklasifikasi benda-benda yang memiliki sifat sama. Apabila dihadapkan pada komputer atau kalkulator, anak-anak dengan kecerdasan logika-matematika akan cenderung menikmatinya sebagai permainan yang mengasyikkan.

  • Kecerdasan ini memuncak pada masa remaja dan masa awal dewasa. Beberapa kemampuan matematika tingkat tinggi akan menurun setelah usia 40 tahun.

  • Kinestetik-Jasmani à Berkaitan dengan aktivitas fisik, seperti penguasaan gerakan olahraga dan menari. Salah satu tokohnya adalah atlet  bulu tangkis Tontowi Ahmad, dan Liliyana Natsir.

  • Ciri-ciri orang yang memiliki kecerdasan Kinestetik-jasmani antara lain
  • terlihat menonjol dalam kemampuan fisik (terlihat lebih kuat, lebih lincah) daripada anak-anak seusianya;
  • suka bergerak, tidak bisa duduk diam berlama-lama,
  • mengetuk-ngetuk sesuatu,
  • suka meniru gerak atau tingkah laku orang lain yang menarik perhatiannya,
  • senang pada aktivitas yang mengandalkan kekuatan gerak seperti mamanjat, berlari, melompat, berguling
  • suka menyentuh barang-barang;
  • suka bermain tanah liat dan menunjukkan minat yang tinggi ketika diberi tugas yang berkaitan dengan keterampilan tangan.
  • memiliki kecerdasan gerak-kinestetik memiliki koordinasi tubuh yang baik;
  • gerakan-gerakan mereka terlihat seimbang, luwes, dan cekatan;
  • cepat menguasai tugas-tugas motorik halus seperti menggunting, melipat, menjahit, menempel, merajut, menyambung, mengecat, dan menulis;
  • secara artistik mereka kemampuan menari dan menggerakkan tubuh mereka dengan luwes dan lentur.

  • Pembelajaran dapat dilakukan di luar ruangan seperti meniti titian, berjalan satu kaki, senam irama, merayap, dan lari jarak pendek.

  • Musikal à Kepekaan terhadap nada, irama, ritme musik. Termasuk kemampuan untuk bernyayi, bersenandung, atau berekspresi menggunakan alat musik. Salah satu tokohnya adalah musisi Mozart dan Beethoven

  • Ciri-ciri orang yang memiliki kecerdasan musikal adalah
  • cenderung cepat menghafal lagu-lagu dan bersemangat ketika kepadanya diperkenalkan lagu;
  • menikmati musik dan menggerak-gerakkan tubuhnya sesuai irama musik tersebut;
  • mengetuk-ngetukkan benda ke meja pada saat menulis atau menggambar. Mereka cenderung senang bermain alat musik atau bahkan bermusik dengan benda-benda tak terpakai.
  • suka menyanyi, bersenandung, atau bersiul;
  • mudah mengenali suara-suara di sekitarnya seperti suara sepeda motor, burung, kucing, anjing;
  • dapat mengidentifikasi perbedaan suara-suara sejenis, seperti suara-suara sepeda motor dari merk yang berbeda, suara berbagai burung, suara kucing lapar dan berkelahi, suara beberapa guru dan temannya
  • mudah mengenali suatu lagu hanya dengan mendengar nada-nada pertama lagu tersebut.
  • Menurut Gardner, musikal merupakan kecerdasan yang tumbuh paling awal dan muncul secara tidak terduga dibandingkan dengan bidang lain pada inteligensi manusia. Kecerdasan musikal mampu bertahan hingga usia tua

 

Tipe Kepribadian 

Setelah mengetahui kecerdasan yang dimiliki, untuk menumbuhkan kepercayaan diri kita harus memiliki pemahaman mengenai tipe kepribadian yang dimiliki. Kadang remaja merasa sulit untuk menerima diri sendiri dan bergaul dengan orang lain, padahal memang karakteristik kepribadian itu berbeda ada yang memang nyaman menghabiskan waktu sendiri dan ada juga yang selalu ingin “rame” dengan teman-teman atau keluarga. Ada beberapa tipe kepribadian yang merupakan dasar perbedaaan sikap pada remaja, antara lain:

  • Sanguin à  Populer, pandai bicara, menarik perhatian, dan mudah  berteman, suka minta maaf, banyak bicara sedikit bekerja, dan tidak disiplin.
  • Koleris à Pemimpin, tegas, berani mengambil keputusan, tidak sabaran, senang memerintah, dan sulit minta maaf.
  • Melankolis à  Seniman kalem, perfeksionis, analitis, dendam, rendah diri, dan penuh curiga.
  • Plegmatis à  Bijaksana, sabar, suka mendengar, damai, pemalu, pendiam, suka menghindari konflik, dan menunda-nunda pekerjaan.

Setelah mengetahui bahwa semua orang memiliki kecerdasan masing-masing, dan mengetahui tipe kepribadiannya remaja diharapkan lebih menerima diri secara positif, lebih percaya diri untuk bergaul dengan orang lain, dan berani mengambil tantangan dalam hidupnya

Minta siswa untuk menyimpulkan sendiri dia memiliki kecerdasan apa dan tipe kepribadian apa berdasarkan hal baik dan hal buruk yang diketahui oleh diri sendiri.

Ajak perwakilan siswa kedepan kelas untuk membuat tulisan di kertas kecil dengan kata “I can’t” beritahu artinya yaitu “saya tidak bisa” lalu ajak sama2 menggunting kertas tersebut pada bagian ujung dan terbentuk kata “I can” menjadi arti “saya bisa”

  • Evaluasi
  • 1. Apakah anda merasa senang mengikuti permainan ini?
  • 2. Apakah anda memahami petunjuk dari permainan ini?
  • 3. Apakah anda memahami tujuan permainan ini?
  • 4. Apakah anda mengetahui kecerdasan dan kepribadian yang anda miliki?
  • 5. Tantangan terbesar apa yang akan anda taklukan setelah lulus dari sekolah?

❷ Mengelola Stress dan Kehawatiran 

  • Nama Games             : Tebak Kata
  • Waktu                        : 20 menit
  • Metode                       : Self Directed Learning (SDL)
  • Tujuan                       :
  • Peserta mengetahui bahwa stres adalah bagian dari kehidupan dan tidak akan lepas dari diri manusia
  • Peserta memiliki pengalaman mengenai kondisi stres dan cara mengatasinya
  • Peserta memiliki pemahaman bahwa setiap orang memiliki penyebab (stressor) berbeda-beda dan begitupun cara menanggulangi stress nya pun dengan cara yang berbeda
  • Peserta mengetahui cara mengatasi stres pada dirinya sendiri

  • Games
  • Alat dan Bahan           : Kertas Origami warna-warni, spidol besar, double tape, karton                                 yang dibentuk topi segitiga, gunting
  •  

            Petunjuk:

  • Bagilah siswa menjadi 2 kelompok besar dengan cara meminta mereka berkumpul dengan siswa yang lain yang memiliki tanggal lahir “genap” dan “ganjil”.
  • Siapkan bangku depan kelas dan minta perwakilan dari masing-masing kelompok dua orang.
  • Siapkan kertas origami yang sudah ditulis kata-kata negatif (misalnya PR, ulangan, ujian, dll)  lalu tempelkan di topi segitiga menggunakan double tape.
  • Minta siswa duduk berhadapan dan tebak kata tersebut dengan memberikan clue hanya dengan satu kata (misalnya, untuk kata PR clue nya Pusing, susah, dll) lalu setiap kata harus langsung ditebak jawabannya dengan satu kata juga (diberikan waktu selama 10 detik untuk 5 kata). Minta peserta lain untuk menyimak dan tidak curang (hanya memberikan semangat). Beritahukan batasan waktu terlebih dahulu kepada mereka agar bisa mempersiapkan diri permainan menjadi hidup
  • Kelompok yang berhasil menebak kata yang lebih banyak adalah pemenangnya.
  • Tunjuk perwakilan siswa dari masing kelompok dan tanya kelemahannya dari tim nya sehingga kata sulit ditebak.
  • Refleksi
  • Kita lebih mudah mengeluh dan berpikir negatif ketika menghadapi masalah dan merasa khawatir di detik-detik menegangkan dalam hidup kita sehingga sulit mencari solusi.
  • Masalah itu tujuannya agar kita menjadi pribadi yang lebih baik dan pintar menemukan solusi bukan sebaliknya mengeluh, cemas dan menyalahkan orang lain.
  • Stress adalah kondisi yang akan membuat kita menjadi lebih baik apabila kita dapat mengendalikannya. Jadi sress itu harus diterima dan jangan dihindari
  • Materi
  • Apa itu stres? Apakah orang stres itu sama dengan orang gila?
  • Berikut pengertian stres yang tepat.
  • Stres diartikan sebagai tekanan, ketegangan, gangguan yang tidak menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang (Jenita DT Donsu, 2017).
  • Stres pada dosis yang kecil dapat berdampak positif bagi individu. Hal ini
  • dapat memotivasi dan memberikan semangat untuk menghadapi tantangan.
  • Sedangkan stres pada level yang tinggi dapat menyebabkan depresi, penyakit
  • kardiovaskuler, penurunan respon imun, dan kanker (Jenita DT Donsu, 2017).
  • Apa yang harus kita lakukan saat kita stres?  

            INGAT RUMUS “T-A-H-A-N”  dan Tarik nafaslah

            T à Terima perasaan khawatir dengan tenang dan akui perasaan tersebut

            A à Amati pikiran kita. Buat daftar hal-hal yang membuat kita khawatir di kertas

            H à Hadapi dan jangan menghindar, katakan pada diri sendiri bahwa saya mampu

            A à Amati bagaimana perasaanmu setelah melakukan hal-hal diatas. Lalu cari solusi

            N à Nikmati perasaan tenang/lega pada setelah melewati kecemasan dan stres

Setelah anda bisa mengatasi ketakutan/kecemasan dalam hidup anda, akan muncul keberanian dalam melagkah dan tidak lagi membatasi diri karena yakin bahwa diri mampu. Lalu, bagaimana cara meningkatkan keberanian dalam mengambil resiko yang akan meningkatkan kualitas diri anda dan tidak jadi manusia standard/rata-rata?

 

  • Evaluasi:
  • Apakah anda memahami petunjuk yang diberikan?
  • Apakah anda sudah tahu cara apa saja mengendalikan stress dan kecemasan?
  • Apakah anda merasa yakin bahwa anda dapat mengatasi kecemasan setelah mengetahui hal tersebut?

 

 

 

❸ Problem Solving (Pemecahan Masalah Kreatif)

  • Nama Games : Teka-teki
  • Waktu             : 15 menit
  • Metode            : Problem Based Learning
  • Tujuan            :
  • Peserta memiliki pemahaman bahwa masalah membuat manusia menjadi belajar dan dewasa.
  • Peserta memiliki pengalaman dalam mengatasi masalah dengan cara yang kreatif.
  • Peserta memiliki pemahaman harus menerima ketika ada masalah dan menggunakan tenaga dan pikiran untuk berpikir mengatasi masalah tersebut bukan mengeluh dan berpikir negatif.
  • Games             : 

Alat dan Bahan : kertas A4 kosong

Petunjuk :

  • Minta peserta menuliskan nama nya dan jawaban dari teka-teki yang dibacakan (tidak perlu menuliskan nama, hanya jawabannya saja)
  • Bacakan teka-teki dan kumpulkan jawaban, pilihlah jawaban secara acak dan minta siswa maju dan bacakan jawabannya

  • 1. Jika perlu waktu merebus 20 menit agar sebutir telur bisa matang, berapa lama waktu merebus yang dibutuhkan agar 10 butir telur bisa matang?
  • Jawaban: Tetap 20 menit karena kamu bisa merebus 10 butir telur bersamaan.

  • 2. Apa nama sebuah benda yang kalau ditutup berubah jadi tongkat, tapi ketika dibuka malah jadi tenda?
  • Jawaban: Payung

  • 3. Apakah huruf keempat dalam abjad?
  • Jawaban: Huruf ‘a’


  • 4. Seorang pria terjebak di dalam gua, ia kebingungan karena gua tersebut gelap. Di tangannya ada lilin dan obor. Apa yang harus ia nyalakan terlebih dahulu?
  • Jawaban: korek api.



  • 5. Apa yang ada di ujung langit?
  • Jawaban: huruf ‘t’

  • 6. Aku selalu ada di atas presiden dan menteri, tapi aku tidak punya jabatan apapun dalam pemerintahan. Siapakah aku?
  • Jawaban: peci


  • 7. Posisiku ada di depan ibu, tetapi suka bersembunyi di belakang televisi. Aku bisa hidup di tengah air. Tapi, kalau ayah datang, aku akan menghilang. Siapakah aku?
  • Jawaban: huruf ‘i’

Refleksi :

  • Terkadang jalan keluar itu tidak terlihat karena kita berpikir terlalu rumit
  • Solusi masalah ditemukan ketika kita berpikir kritis dan kreatif
  • Ketika sudah ditemukan rumus/celah penyelesaian masalah tersebut, maka sebetulnya pemecahan masalahnya tidak sesulit yang dibayangkan bahkan sangat mudah

Materi

"Hidup tak pernah lepas dari masalah karena masalah adalah satu di antara cara Tuhan menjadikanmu pribadi yang lebih kuat dan dewasa."

Ketika sedang mengalami saat yang sulit dan dihadapkan harus membuat keputusan, maka ikuti tips berikut agar tetap dapat berpikir. Rumusnya adalah IDEAL dan TEPAR

I  dentifikasi masalah, bukan larut dalam masalah tersebut

D efinisikan masalah tersebut dari berbagai referensi, belajarlah meng artikan masalah

E  ksplorasi, cari ide sebanyak mungkin. Pelajarilah cara orang kreatif mengatasi masalah

A ksi, lakukan ide-ide tersebut. Jangan hanya jadi wacana

L ihat lagi, jangan langsung puas. Evaluasilah

T enang dan berpikirlah

E ndapkan dulu semua informasi terutama informasi negatif

P eriksalah kebenaran dari informasi-informasi yang didapat

A mbil kesimpulan

R encanakan tindakan yang akan diambil

Evaluasi

  • Apakah menurut anda bermain tebak-tebakan bermanfaat bagi anda?
  • Menurut anda mengapa kita harus berpikir kreatif saat sedang mengalami masalah?

 

❹ Mendengar aktif

  • Nama Games : Dengarkan Laraku
  • Waktu             : 45 menit
  • Metode           : Role Playing
  • Tujuan           :
  • Peserta memiliki pemahaman bahwa mendengarkan bukan hanya aktivitas fisik oleh indera pendengaran, tapi melibatkan perhatian, emosi, dan pemikiran.
  • Peserta memiliki  
  • Games

Alat dan Bahan : kertas origami warna-warni yang sudah ditulis kata-kata

Petunjuk :

  • Mintalah siswa berdiri semua dan minta mereka menyimak petunjuk dengan baik
  • Minta mereka berkumpul sesuai petunjuk
  • Yang merasa cantik tolong ada di sebelah kanan saya dan yang merasa biasa saja berada di sebelah kiri saya
  • Yang merasa memiliki kelebihan dalam hal public speaking/berbicara didepan orang lain tolong berkumpul sebelah kanan saya dan yang merasa biasa saja berkumpul di kiri saya
  • Yang merasa selalu mendengarkan orang lain dan tidak pernah memotong pembicaraan orang lain  berkumpul di kanan saya dan yang merasa kadang-kadang memotong pembicaraan orang lain berkumpul di kiri saya
  • Siswa akan terkumpul di dua bagian dan minta mereka duduk di lantai
  • Minta lah perwakilan dari kelompok sebanyak 3 pasang dan duduklah berhadapan dan berilah mereka kertas yang berisi rangkaian kata (tema kata-kata bebas boleh nama binatang, bunga, burung,dll sebanyak 10 kata)
  • Pasangan 1à minta mereka untuk sama-sama membacakan kata secara bersamaan
  • Pasangan 2 à minta satu orang membacakan kata tersebut dan yang satu orang mendengarkan (lalu hafalkan)
  • Pasangan 3 à minta satu orang membacakan dan yang satu orang menghafalkan kata dikertas yang dia pegang secara bersamaan (jadi mendengarkan lawan bicaranya sambil menghafalkan kata-kata di kertas yang dipegang)

Refleksi

  • Kita tidak bisa melakukan dua hal secara bersamaan, saat kita sedang berbicara berarti kita tidak mendengarkan
  • Kita akan mendengarkan sesuatu yang kita akan itu penting dan akan mengabaikan jika itu tidak penting. Bayangkan ketika anda tidak mendengarkan orang yang sedang berbicara pada anda betapa dia akan tersinggung dianggap tidak penting
  • Mendengarkan itu bukan hanya diam dan tidak bicara, tapi memperhatikan dengan seksama agar apa yg disampaikan orang lain dapat dimengerti. Dalam bekerja mendengarkan aktif itu sangat penting agar instruksi yang diberikan dapat dipahami dan tidak salah dalam mengerjakan tugas.

Materi

Begitu banyak pelatihan mengenai Public Speaking (cara berbicara depan umum), namun sedikit yang memberikan materi mengenai mendengarkan aktif, di era ini perlu kemampuan mendengarkan dalam kehidupan terutama di dunia kerja agar bisa bekerja sesuai dengan arahan dan tidak terjadi miskomunikasi. Mendengar aktif berbeda dengan hanya “mendengar” saja, mendengar aktif artinya menyimak dengan sepenuh hati, penuh perhatian, dan melibatkan proses berpikir pada saat menerima informasi. 

Rumus DENGAR JANG

D à Dedikasikan waktu untuk mendengarkan orang lain

E à Ekspresikan wajah yang menunjukkan antusiasme

N à Netralkan posisi, jangan dulu menyela pembicaraan orang lain walaupun anda tidak setuju

G à Gangguan harus disingkirkan. Hindari memainkan handphone atau melapas earphone

A àAmati isi pembicaraan lawan bicara anda

R à Respon, berikan respon terbaik anda. Berikan senyuman atau tidak ada salahnya berikan pujian

JANG à JANGan pernah memotong pembicaraan apapun alas anda

Evaluasi           :

  • Apakah anda senang dengan permianan kali ini?
  • Apakah anda memahami makna dari permainan kali ini?
  • Menurut anda apakah penting mendengarkan orang lain dengan aktif? Jelaskan!

 

❺  Teamwork (Kerja Sama Tim)

  • Nama Games   : Kapal Karam
  • Waktu              : 10-15 menit
  • Metode            : Problem Based Learning
  • Tujuan            :
  •  Peserta memiliki pemahaman pentingnya menjaga kekompakan dalam tim
  • Peserta memiliki pengalaman kerja sama dalam tim yang berdampak pada tercapainya tujuan bersama
  • Peserta memiliki pemahaman mengenai strategi menjaga kekompakan dalam tim
  • Games             :

Alat dan Bahan : Kertas Karton ukuran Besar 2 Buah

Petunjuk :

  • Bagilah Kelas menjadi beberapa kelompok (5-10 orang/kelompok) tergantung jumlah peserta dalam satu kelas
  • Bagilah melalui metode menyenangkan, misalnya pembagian hari lahir (Senin dan Selasa berkumpul di depan saya, Rabu dan Kamis di belakang saya, Jumat dan Minggu di kanan saya, atau permainan lain)
  • Masing-masing Kelompok minta diberikan nama dan buat yel-yel singkat (syaratnya harus ada lagu dan tepuk tangan/hentakan kaki), berikan waktu singkat hanya 3-5 menit. Kelompok yang paling kompak dan meriah mendapatkan hadiah. Pisahkan antara laki-laki dan perempuan terlebih dahulu.
  • Berikan jarak yang agak berjauhan antara satu kelompok dan kelompok lainnya, lalu siapkan masing-masing sebuah/dua buah karton yang ditempel double tape (tergantung banyaknya jumlah orang per kelompok)
  • Berikan petunjuk secara ringkas dan jelas, bahwa masing-masing kelompok ceritanya akan berlayar dengan kapal syaratnya adalah setiap orang harus naik kapal tersebut dengan berpijak (boleh satu kaki) tapi tidak boleh terjatuh. Berikan penjelasan bahwa mereka harus mengatur strategi dan bertahann selama 10 hitungan dengan posisi yang mereka pikirkan masing-masing. Kelompok mana yang bisa bertahan selama 10 hitungan tanpa ada yang terjatuh maka mereka lah pemenangnya dan mendapatkan hadiah.
  • Refleksi           :
  • dalam kelompok akan terjadi kekompakan apabila ada pembagian peran yang jelas dan mengerjakan sesuai denga tugasnya masing-masing
  • dalam berkelompok akan diuji oleh masalah, maka sebagai anggota/kelompok harus bisa menjaga kekompakan dengan memberikan ide dengan cara baik atau mendengarkan dan menghargai ide orang lain dengan baik demi terselesaikannya masalah tersebut

Materi

Keterampilan untuk bisa bekerja sama di dalam sebuah tim adalah salah satu soft skill yang harus dimiliki oleh setiap karyawan yang ada pada sebuah perusahaan. Hal ini sangat penting, mengingat untuk mencapai tujuan utama perusahaan diperlukan kerjasama yang kompak antar tiap individu. Jadi, hard skill yang dimiliki oleh setiap tim saja tidak cukup untuk mencapai tujuan utama perusahaan.

Nah, dalam hal ini, teamwork adalah kemampuan tiap individu untuk bisa berkomunikasi, mendengar dan melakukan pekerjaan secara lebih teratur dan juga terkoordinasi.

Membangun teamwork yang solid seperti itu bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Ada banyak tantangan berat yang harus dihadapi oleh leader/pemimpin organisasi/ industry dalam mewujudkannya.

Meski sulit, bukan berarti tidak bisa direalisaskian kita  pasti mampu membangun teamwork yang solid dengan langkah efektif  dengan rumus 7C berikut ini:

C1 Coaching (Pembinaan yang dilakukan oleh leader kepada anggota tim) Tujuannya adalah untuk memberikan orientasi realitas dan membantu mengatasi hambatan dalam pekerjaan)

C2 Character (Memahami karakter masing-masing anggota tim tentu perlu dilakukan untuk bisa membangun teamwork yang solid)

C3 Communication (Komunikasi yang baik akan memudahkan tim dalam berkoordinasi, bekerja sama, dan bertukar informasi). Pergunakan bahasa yang sesuai dan santai, jangan terlalu kaku dan formal (kecuali saat dalam rapat atau situasi formal)

C4 Commitment (Komitmen dalam mencurahkan seluruh pikiran, tenaga, perhatian, dan waktunya agar bisa mencapai cita-cita yang ingin diraih oleh anggota tim serta perusahaan)

C5 Contagious Energy (Maksud dari contagious energy adalah energi positif yang menular, jika kita ingin orang dalam tim kita bersikap dan bekerja baik maka berikan contoh yang baik. Energy positif akan terasa dan menular kepada anggota tim lain)

C6 Caring (Sikap peduli di lingkungan kerja akan membuat peserta bisa selalu mendukung satu sama lain. Mereka tidak akan segan untuk memperbaiki kesalahan yang dilakukan agar bisa mencapai kesuksesan yang diharapkan)

C7 Consistency (Konsistensi adalah wujud pertanggungjawaban terhadap nilai-nilai yang berlaku di perusahaan. Jika hal ini sudah tertanam di dalam diri anggota tim, mereka tentu bisa membangun kerja sama yang solid untuk mewujudkan kesuksesan berkelanjutan bagi perusahaan).

Evaluasi

  • Apakah anda senang dengan permianan kali ini?
  • Apakah anda memahami makna dari permainan kali ini?
  • Menurut anda bagaimana caranya agar tim/kelompok mu bisa tetap kompak?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun