Mohon tunggu...
R RindoeDevianty
R RindoeDevianty Mohon Tunggu... Guru - Guru BK SMKN 1 Cilengkrang

Seorang guru BK yang selalu ingin mencoba lebih baik setiap harinya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pelatihan Soft Skill untuk Kesiapan Kerja Lulusan SMA/SMK

6 Desember 2022   18:25 Diperbarui: 6 Desember 2022   18:35 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

❶ PERCAYA DIRI DAN BERANI

  • Nama Games : Who Am I?
  • Waktu            : 10 Menit
  • Metode           : Self Directed Learning (SDL)
  • Tujuan           : 
  • Peserta memiliki pengalaman dalam mengenal diri sendiri (kelemahan dan kelebihan) dalam waktu singkat.
  • Peserta memiliki pengalaman dalam memberanikan diri menampilkan kelemahan dan kelebihan diri di depan orang lain.
  • Peserta memiliki pengalaman mengenai cara menilai diri dan orang lain.
  • Peserta memiliki kesadaran bahwa mengenal diri merupakan hal yang sangat penting dalam bekerja.
  • Setelah mengenal diri peserta memiliki kesadaran untuk menerima kekurangan diri dan mengembangkan kelebihan supaya bisa bekerja dengan optimal.
  • Peserta lebih berani untuk berkomunikasi dengan orang baru dan berani mengambil keputusan sendiri.

 

  • Games

Alat dan Bahan           : Karton Polos Besar, spidol besar, Note warna-warni , Pena, Double Tape, dan   hadiah (berupa makanan yang dibungkus kertas kado).

Petunjuk                     

  • Tempelkan karton di papan tulis dengan double tape dan bagi dua dengan garis dan beri judul “Hal baik” dan “Hal buruk”.
  • Bagikan note warna sebanyak 2 lembar dengan warna yang berbeda dan berikan pena. (masing-masing siswa 2 buah note berbeda warna). Jika peserta berjumlah banyak, boleh hanya perwakila saja kedepan. Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok dan bergiliran untuk mengikuti games yang berbeda.
  • Minta peserta untuk menulis ” Hal baik” di note warna satu dan “Hal buruk” tentang dirinya sendiri yang dia ketahui berkenaan dengan sifat/kebiasaan/karakter di note warna lain (tanpa menuliskan nama siswa). Peserta diminta menulis sebanyak-banyaknya namun dibatasi waktu selama 30 detik. Berikan contoh pada mereka beberapa sifat misalnya “gampang marah” untuk hal buruk, “mau membantu orang lain” untuk hal baik, dll
  • Lalu tunjuk beberapa siswa dan mintalah untuk maju ke depan dan berlomba untuk sampai di papan tulis dan menempelkan kertas yang berisi “hal baik” di kolom “hal baik” dan “hal buruk” di kolom “hal buruk“ (minta siswa berlari kedepan kelas dalam hitungan tiga dan tempelken dengan syarat tidak boleh menutupi kertas orang lain). Beri hadiah bagi pemenang ke satu.
  • Lalu tunjuk perwakilan untuk membacakan beberapa hal baik yang tertempel dan satu orang lagi menyebutkan beberapa hal buruk.
  • Refleksi
  • Tunjuk beberapa siswa dan tanyakan apa kesulitan mereka dalam menuliskan sifat mereka. Apakah menuliskan hal baik atau hal buruk?
  • Bahwa tidak mudah mengenali diri (terlebih apabila kita sibuk memikirkan kesalahan orang lain) dan tidak mudah kita mengakui kekurangan diri.
  • Hal mudah adalah menyebutkan kelemahan orang lain dan sulit rasanya kita mengakui kelebihan orang lain.
  • Maka mari kita sama-sama mengoptimalkan kelebihan diri dan menerima kekurangan diri. Jangan fokus pada orang lain.
  • Jadilah orang yang berani menerima tantangan, karena kita akan tahu bahwa kita mampu
  • Materi

Banyak sekali remaja yang menyalahkan dirinya sendiri, membandingkan dirinya dengan orang lain, dan berpikir bahwa hidup orang lain lebih “enak” dari dirinya sehingga timbul rasa tidak percaya diri dan takut untuk jauh-jauh dari rumah dan keluarga. Rasa seperti itu harus segera diatasi ketika mereka akan masuk ke dunia kerja supaya bisa menjadi pribadi yang utuh dan percaya diri dalam bekerja.

Sama hal nya dengen pada saat kita akan berbelanja di pusat perbelanjaan, kita akan sangat percaya diri jika kita merasa memiliki uang dan mampu membeli barang-barang disana. Begitupun pada saat kita akan berbicara dengan orang lain baik itu teman kerja, atasan, ataupun orang yang baru kita kenal, kita akan percaya diri ketika kita tahu bahwa kita memiliki kemampuan karena memiliki kecerdasan dan mampu “nyambung” dengan orang tersebut. Maka hal pertama untuk membangkitkan kepercayaan diri adalah mengetahui kecerdasan yang kita miliki, dan memiliki keyakinan bahwa kita adalah manusia yang cerdas di bidang tertentu.

Tidak ada kata terlambat untuk menganalisa dan mengetahui kecerdasan dan tipe keperibadian yang dimiliki, coba diingat kembali minat/ketertarikan akan sesuai yang menetap dari masa kecil dan kebiasaan-kebiasaan yang relatif menetap sampai saat ini. Gambaran kecerdasan dan tipe kepribdian akan membuat peserta lebih menerima dan mengenal dirinya sendiri dan tidak menyalahkan diri sendiri atas apa yang sudah dilakukan dan diharapkan punya keinginan untuk memperbaiki dirinya dan lebih berani untuk berekspresi.

Ajak peserta untuk memperhatikan materi agar bisa lebih mengenal diri sendiri dan mengetahui bahwa selama ini kita memiliki kecerdasan tertentu dan karakter kepribadian kita itu unik dan kita harus menerima diri kita secara positif.


9 Jenis Kecerdasan Manusia

  • Menurut Howard Gardner dari Harvard University, setelah melakukan penelitian selama bertahun-tahun, semua manusia memiliki kecerdasan. Tidak ada istilah manusia yang tidak cerdas.
  • Kecerdasan dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kehidupan nyata.
  • Semua kecerdasan dimiliki manusia dalam kadar yang tidak persis sama.
  • Dengan latihan, seseorang dapat membangun kekuatan kecerdasan yang dimiliki dan menipiskan kelemahan-kelemahan.

  • Linguistik/Verbal à  Ditunjukkan dengan kemampuan menggunakan kata-kata dengan efektif dan menguasai bahasa, baik secara lisan maupun tulisan. Salah satu tokohnya yaitu Taufik Ismail dengan karya-karya puisinya yang indah
  • Ciri-ciri orang yang memiliki kecerdasan Linguistik/verbal antara lain:
  • (1) berbicara yang baik dan efektif
  • (2) cenderung dapat mempengaruhi orang lain melalui kata-katanya
  • (3) suka dan pandai bercerita serta melucu dengan kata-kata
  • (4) terampil menyimak dan suka bermain bahasa
  • (5) cepat menangkap informasi lewat kata-kata
  • (6) mudah hafal kata-kata, nama (termasuk nama tempat)
  • (7) memiliki kosakata yang relatif banyak
  • (8) cepat mengeja kata-kata
  • (9) berminat terhadap buku (membuka-buka, membawa, mengoleksi)
  • (10) cepat membaca dan menulis

  • Cara belajar terbaik bagi anak-anak yang cerdas dalam verbal-linguistik adalah dengan mengucapkan, mendengarkan, dan melihat tulisan.

Spasial/Visual à Kemampuan menerjemahkan pikiran atau imajinasi ke dalam bentuk visual. Serta mempunyai daya imajinasi secara tepat. Salah satu tokohnya adalah Slamet Wirasonjaya yang merupakan salah satu Guru Besar Arsitektur ITB. Karya arsitektur Slame yang terkenal dan kini masih berdiri tegak adalah: Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat (MPRJB), Monumen Jogja Kembali (Monjali), Perpustakaan Pusat ITB, Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB

Ciri-ciri orang yang memiliki kecerdasan Spasial/visual antara lain:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun