Pada musim dingin yang panjang ini, kumulai menulis lagi, walau kata-kata berantakan, seperti sengkarut politik di negeri ini.
Tak sadar, setiap tinta yang terbuang, setiap kata yang tertuang, menghangatkan jiwa ragaku, dari gigil musim dingin yang enggan tanggal.
Ya, menulis puisi, kerap menyelamatkanku dari sekarat. Walau kuyakin benar, dalam kitab "kutukan" Tuhan, kematian adalah keniscayaan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!