Mohon tunggu...
Riki Goi
Riki Goi Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Titik Awal Untuk Bisa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Pembebasan

28 Maret 2021   22:08 Diperbarui: 28 Maret 2021   22:16 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kata ku mulai mual,
Kalimat ku mulai resah,
Sajak ku mulai bosan,
Pensil serta kertas ku mulai enggan menyandar curhatan.

Pada wujud apa kami menjelma,
Pada bahu siap kami menyandar,
Bila manusia yang berakhlak,
Sama dengan binatang dimata Tuan.

Penindasan tercipta dalam ruang kehidupan,
Tanpa cahaya hanya ada kamar gelap,
Setiap pojoknya merebah peribumi yang paksa berdiri,
Dan kelopak matanya tak mampu menahan tangis,

Tuan!!
Kami butuh wujud nyata keadilan,
Bukan ilusi yang dimanipulasi dengan konstitusi,
Kami sudah muak serta bosan,
Menyaksikan komedi Tuan yang mengatasnamakan kesejahteraan,

Jika negri ini dilahirkan atas penindasan,
Mengapa tuan lupa?
Bahwa darah kami dan darah tuan adalah sama,
Sama-sama berjuang untuk bebas dari penjajah,

Tuan terlena di bangku kekuasaan,
Tangisan peribumi tuan acuhkan,
Pada Ibu Pertiwi pinta peribumi,
Kembalikan kami pada rahimmu yang dami,
 

Maret
Riki Goi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun