Di dalam kamar mandi mungil beraroma lavender, dua penghuni setia, Handuk si empuk dan Sikat Gigi si kecil tapi lincah, sedang bercakap-cakap sambil menunggu "jam sibuk manusia" dimulai.
Handuk, si berbulu lebat yang agak sok bijak, tergantung malas di belakang pintu. Sikat Gigi, si mungil ceria, berdiri tegap di gelas kecil dekat wastafel, penuh semangat layaknya prajurit siap tempur.
Handuk: "Nguaaahh..." (menghela napas panjang). "Bro, tiap pagi gini tuh gue kayak ikut lomba renang, tapi tanpa medali."
Sikat Gigi: "Hahaha! Maksud lo, abis mandi manusia itu, lo langsung diseret-seret kayak karpet?"
Handuk: "Iya, sumpah capek. Digosok-gosok keras, dipelintir, diremas. Kadang gue mikir, ini manusia sayang nggak sih sama gue?"
Sikat Gigi: "Wkwkwk! Bro, gue malah tiap hari dijadiin alat siksa. Bayangin, gue dipake buat ngeruk-ngeruk gigi, lidah, sampe kadang-kadang bibir kesenggol!"
Handuk: "Waduh! Ngeri juga hidup lo. Gue pikir gue yang paling menderita."
Sikat Gigi: "Udah gitu, abis selesai tugas mulia itu, gue nggak dijemur, nggak dikeringin. Cuma dilempar ke gelas ini, basah kuyup. Udah kayak perenang gagal lomba."
Handuk: "Hahaha! Setidaknya lo kecil. Gue? Gue gede. Kalau gue basah, beban hidup gue literally nambah satu kilogram!"
Sikat Gigi: "Iya sih, kasian juga lo. Tapi tetep, tugas kita keren, bro."
Handuk: "Ckckck, keren sih keren, tapi kadang gue pengen cuti sehari. Biar kering gitu."