Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bu, Kenapa Aku Hanya Bisa

27 April 2017   22:17 Diperbarui: 28 April 2017   07:00 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bu, kenapa aku hanya bisa menghidangkan kopi  pahit pada kantung matamu

yang setiap waktu mengganduli wajah, menyeret pitam rencana kepala

silang-sengkarut, kusut membalut, dan kau lupa menutupkan jeda

pada pikirmu agar lena, tapi dalam tidur pun kau bermimpi dengan pahit

terbangun tersentak, tersendat segala inginmu


Bu, kenapa aku hanya bisa menempel di keningmu nota-nota

yang tidak bisa dijadikan uang, kecuali menguras uncang

tentang tarif listrik yang menyetrum, tentang air pam yang mengering,

hutang-hutang, biaya sekolah, dan kau berhenti memiliki perut

berhenti memiliki jari, pergelangan, leher yang jenjang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun