Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Mayat Bandit

19 Juli 2019   20:21 Diperbarui: 19 Juli 2019   20:31 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi : pixabay

"Saya kebetulan lewat di sini hendak shalat lohor. Melihat ada mayat yang nggak diurusi, tergerak hati saya membawanya. Sekarang mayat sudah dimandikan, disemayamkan di rumah saya. Barangkali ada keluarga yang mau melihat, atau sekalian menyalatkan dan menguburkannya, silahkan ikut ke rumah saya," kata pemuda itu.

Beberapa orang yang penasaran ingin melihat mayat si bandit setelah dimandikan, bergegas menumpang mobil pemuda itu. Tak sampai sejam, mereka tiba di rumah pemuda itu. Dan alangkah terkejutnya mereka ketika berada di dekat mayat si bandit. Wajah mayat terlihat cerah dan dia tersenyum. Bau badannya wangi sekali. Dia terlihat putih-bersih,  lain dari biasanya dipanggang matahari di pasar.

"Sepertinya kita telah salah bersikap. Kita menganggap bandit selamanya bandit. Kita tak tahu Allah lebih mengetahui. Melihat tampilan mayat ini, saya yakin dia telah menjadi kekasih Allah." Marijan mengusap keringat yang menjalari wajahnya

"Ya, bau badannya pun sangat lain. Wangi sekali, melebihi wangi parfum manapun. Lihat senyumnya sangat cerah. Pemuda tadi di mana?"

Mereka baru sadar pemuda itu tak ada lagi di situ. Bahkan mereka baru tahu tengah berada di rumah kosong. Buru-buru mereka membawa mayat si bandit untuk melaksanakan fardu kifayah yang berikutnya.

---sekian---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun