Mohon tunggu...
Rifan Bilaldi
Rifan Bilaldi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Indraprasta PGRI. Pendidikan adalah gerbang harapan dan bahasa adalah kunci pendidikan. Kita harus menjunjung tinggi pendidikan, pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia

Yuk! Tingkatkan kualitas pendidikan dan mengenal serta belajar bahasa Indonesia untuk menambah pengetahuan dan wawasan.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Pembelajaran E-Learning Bahasa Indonesia di Saat Pandemi

20 Juli 2020   12:30 Diperbarui: 31 Mei 2021   16:08 1586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pembelajaran e-learning bahasa Indonesia tingkat SMA | dokpri

Pembelajaran merupakan suatu proses antara pendidik dan peserta didik, untuk meraih capaian ilmu pengetahuan. Dengan adanya pembelajaran, seseorang akan memiliki wawasan dan pengalaman dalam hidupnya. 

Ketika seseorang sudah mempunyai wawasan dan pengalaman, maka akan memiliki kemampuan dan mudah dalam melakukan sesuatu, serta mampu berpikir secara rasional sebelum melakukan tindakan.

Hal dasar yang kita lakukan dalam pembelajaran, kita harus memulai pembelajaran bahasa Indonesia. Karena bahasa Indonesia merupakan hal yang konsensus dalam masyarakat sebagai bentuk tindak tutur dan komunikasi tulisan. 

Berdasarkan UUD 1945 Pasal 36 (Bahasa negara ialah bahasa Indonesia) maka dari itu, kita wajib mempelajari bahasa Indonesia dan menjunjung tinggi bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi yang diutamakan.

Penggunaan bahasa Indonesia sudah diatur dalam Perpres No. 63 Tahun 2019 tentang penggunaan bahasa Indonesia. Dengan aturan tersebut mendorong kita untuk membiasakan pelafalan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. 

Baca juga : 6 Manfaat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Yang Perlu Kamu Ketahui

Penggunaan bahasa asing dalam ruang publik saat ini, dijadikan hal yang paling utama setelah bahasa Indonesia, keadaan tersebut merupakan suatu kemunduran ragam bahasa Indonesia. Maka dari itu, pentingnya pembelajaran bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan lagi.

Terjadinya peristiwa pandemi virus korona ini, menghambat  sistem pendidikan dan menurunkan kulitas belajar. Dengan terjadinya keadaan seperti saat ini, mengharuskan semua kegiatan dilakukan dari rumah, termasuk dengan belajar dari rumah atau menggunakan metode e-learning. 

Hal tersebut menghambat kegiatan belajar dan mengajar, sehingga sulit untuk meningkatkan pembelajaran bahasa Indonesia. Sebelumnya sudah sulit meningkatkan pembelajaran bahasa Indonesia, karena kerap kali menjadi momok para peserta didik. 

Dikarenakan mempelajari bahasa Indonesia merupakan hal yang tidak perlu dipelajari, menjenuhkan, dan sesuatu yang mudah, sehingga pembelajaran bahasa Indonesia diremehkan.

Apalagi dalam situasi pandemi saat ini, yang mengharuskan belajar pembelajaran bahasa Indonesia dari rumah.

Guru dan siswa, sering kali mengalami keluhan dan kesulitan dalam mengajar dan memahami. Guru terbentur dengan teknik dan metode yang ingin diajarkan agar siswa paham. 

Siswa pun juga terbentur dengan keadaan rumah dan masalah jaringan, sehingga sulit memahami setiap butir-butir materi yang diajarkan. Maka dari itu, guru mata pelajaran bahasa Indonesia, terus melakukan evaluasi mengajar, agar siswa dapat memahami dan mengikuti pelajaran dengan baik. 

Baca juga : Apakah Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Efektif di Indonesia?

Para siswa kerap kali mengeluhkan situasi ini, agar dapat kembali belajar di sekolah. Masalah yang sangat sulit dihadapi para siswa, dan membuat siswa stres, ketika siswa melakukan ujian atau Penilaian Akhir Semester (PAS) mata pelajaran bahasa Indonesia. 

Siswa melakukan ujian secara daring, dengan soal-soal yang sulit dipahami, karena teks wacana dalam soal terlalu kecil dan sulit terbaca, sehingga membuat siswa kesulitan membaca soal. selain itu, adapun ujian lainnya, yaitu dengan diberikannya sebuah tugas. Hal ini sangat membebani siswa.

Peristiwa belajar seperti ini, akan berdampak pada kemampuan, keterampilan, dan kognitif siswa dalam mencerna materi, sehingga tidak dapat berjalan secara efektif. 

Hal yang dilakukan para pendidik dan peserta didik, agar tidak dapat ketinggalan materi dan pemunduran tingkat pembelajaran bahasa Indonesia. Pendidik harus mendorong hasrat membaca para siswanya agar melakukan kegiatan membaca.

Baca juga : Optimalisasi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Selama Pandemi

Solusi tersebut akan meningkatkan pembelajaran bahasa Indonesia, dengan bertambahnya kosakata, wawasan, dan ilmu pengetahuan. Sekaligus meningkatkan literasi atau minat baca kita yang tertinggal yaitu ada pada urutan 60 dari 61 negara berdasarkan hasil data UNESCO. Hal ini harus dibiasakan. Tidak bisa karena tidak terbiasa dan bisa karena terbiasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun