Mohon tunggu...
Nicolaus Telaumbanua
Nicolaus Telaumbanua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Memulai Hal Yang Baru

“Matematika murni adalah puisi dari gagasan logis.” ~Albert Einstein~

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Perkembangan Kosakata Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah

30 Mei 2021   11:53 Diperbarui: 30 Mei 2021   12:16 1259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki bahasa yang beranekaragam. Termasuk didalamnya adalah bahasa daerah. Menurut Badan Pengembangan Bahasa dan Pembukuan Kementrian Pendidikan Republik Indonesia bahwa bahasa daerah yang sudah teridentifikasi dan sudah divalidasi sebanyak 718 dari 2.560 daerah pengamatan. Ini membuktikan bahwa Indonesia adalah laboratorium bahasa kedua setelah negara Papua Nugini. 

Bahasa daerah merupakan bahasa yang digunakan oleh setiap daerah dalam sebuah negara untuk dapar berkomunikai dengan satu sama lain. Bahasa daerah merupakan sebuah simbol daerah tertentu dan juga menjadi sebuah budaya daerah/wilayah tersebut. Berbicara bahasa daerah tentu mempunyai hubungan yang disebut dengan kosakata. Kosakata merupakan kata yang diucapkan atau disampaikan oleh penutur untuk dijadikan sebuah kalimat yang bisa dipahami dan dimengeri oleh satu sama lain. Tentu dalam hal ini kosa kata yang diucapkan tidak lepas dari kosakata yang memiliki makna atayu arti. 

lDi era milenial ini, baik kosakata bahasa indonesia maupun kosakata bahasa daerah bukan semakin berkurang malah semakin bertambah. Singkatanpun bisa dijadikan sebagai kosakata, contoh Baper menajadi bawa perasaan, Bucin menajdi budak cinta, dan masih banyak contoh lainnya. Begitu juga dengan bahasa daerah. Tetapi yang menjadi permasalahan adalah apakah kosakata yang bermunculan tersebut, sudah terverifikasi atau sudah mendapat validasi dari Badan Pengembangan Bahasa dan Pembukuan Kementrian Pendidikan Republik Indonesia? Ini yang harus dan perlu dijawab oleh Badan Pengembangan Bahasa. Jika tidak, maka ini merupakan sebuah masalah besar. Banyak kosakata tetapi tidak ada gunanya. Begitu juga dengan bahasa daerah.

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka perkembangan itu perlu diimbangi juga dengan pengembangan kosakata/istilah. Kosakata dari bahasa daerah dapat dimanfaatkan sebagai media alternatif, misalanya dari kata unduh ke unggah yang diserap dari bahasa jawa yang digunakan sebagai padanan dari kata download dan upload, dan masih banyak lagi contoh yang lain yang bisa dijadikan sebagi referensi lainnya. Kosakata bahasa daerah telah banyak diserap kedalam bahasa indonesia, dimana sampai saat ini banyak kita gunakan dalam berkomunikasi setiap harinya. 

Dalam penyusunan kamus bahasa daerah tentu banyak kriteria dan indikator yang harus dan perlu dilakukan. Mulai dari kompetensi bahasa daerah tersebut, sumber daya manusianya. Tentu juga yang menjadi hambatan dalam penyusunan kamus bahasa daerah ini adalah keterbatasan sumber data sekunder untuk membantu sebagai acuan dalam penyusunan kamus bahasa daerah. Dalam perkembangan dalam pemyusunan kamus bahasa daerah sering sekali mendapat hambatan yakni kurangnya pemahaman tentang leksikografi merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari tentang bagaimana cara pembuatan dan penyusunan kamus. 

Tentu dalam penyusunan kamus bahasa daerah harus memiliki kompetensi dan sumber daya manusia yang betul-betul mempunyai pemahaman tentang leksikografi dimana didalamnya tercantum tentang perancangan, kompilasi, penggunaan serta evaluasi dari sebuah kamus yang dibuat atayu dyang disusun. 

Maka dari itu, bahasa indonesia maupun bahasa daerah dengan kosakata yang begitu banyak merupakan simbol dan identitas sebuah bangsa dan daerah. Bahasa indonesia dan bahasa daerah merupakan bahasa ibu yang harus dipertahankan serta dikembangkan. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi  ini bahasa daerah bisa dikatakan makin lama dan makin punah. Agar bahasa daerah tidak punah maka kita harus mengimbangi bahasa daerah dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Untuk mari kita kembangkan bahasa indonesia dan bahasa daerah kita masing-masing. Kita berharap semoga kosakata yang yang bermunculan ini diera milenial ini segera diverifikais dan divalidasi oleh Badan Pengembangan Bahasa dan Pembukuan Kementrian Pendidikan Republik Indonesia. Sehingga dapat digunakan sebagai alat komunikasi yang baik dalam suatu daerah atau wilayah disuatu negara.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun