Mohon tunggu...
Dimas Riezky
Dimas Riezky Mohon Tunggu... Hi

happy reading, and don't forget to rest :)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

J&T Express, Logistik, dan 4.0

28 November 2019   19:09 Diperbarui: 28 November 2019   19:08 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Revolusi industri 4.0 merupakan fenomena yang mengkolaborasikan teknologi cyber dan teknologi automasi. Konsep penerapannya berpusat pada konsep automasi yang dilakukan oleh teknologi tanpa memerlukan tenaga kerja manusia dalam proses pengaplikasiannya. Dalam praktiknya revolusi industri tidak lepas dari teknologi dan internet pada setiap industri maupun bisnis.

Indonesia dengan populasi terbesar ke empat di dunia setelah China, India, dan Amerika, memiliki potensi pasar yang besar dalam bidang bisnis apapun.

Salah satunya, bidang logistik yang didorong oleh meledaknya bisnis ritel dan e-commerce yang diprediksi masih akan meningkat pada tahun-tahun mendatang. Meningkatnya e-commerce di Indonesia memaksa industri logistik sebagai salah satu pilar bisnis e-commerce untuk menggunakan teknologi pada setiap layanannya.

Hal ini dapat diterapkan pada perusahaan untuk mendapatkan efisiensi yang tinggi. Selama ini terjadi inefisiensi pada sektor logistik, sehingga membuat daya saing produk Indonesia menjadi rendah di pasar global.

Dalam menghadapi era Industri 4.0, perusahaan logistik sudah seharusnya melakukan transformasi digital. Peningkatan layanan akan sia-sia jika tidak diimbangi dengan adanya teknologi.

Dengan adanya perkembangan teknologi digital antara lain Artificial Intelligence (AI) serta Internet of Thinking (IoT) industri logistik diharap dapat memanfaatkan hal tersebut sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan adanya layanan otomatisasi, baik Business To Business atau B2B maupun Business To Customer atau B2C.

Beberapa ciri industri 4.0 di sektor logistik adalah pemanfaatan analisa cerdas untuk meningkatkan efisiensi dengan menggunakan algoritma dalam jumlah besar, optimalisasi penggunaan teknologi sebagai basis dalam pengambilan keputusan dan pembagian beban kerja yang dibagi secara cerdas, baik dalam kegiatan operasional ataupun saat terjadi gangguan IT.

Selain itu, sistem yang digunakan bisa memberikan gambaran detail setiap proses yang dijalankan , otomasi melalui pemanfaatan teknologi IoT , serta memberikan dukungan terhadap kontrol finansial melalui konsep supply chain control tower .

what-is-logistics-automation-5ddfb7c0d541df411518dc92.jpg
what-is-logistics-automation-5ddfb7c0d541df411518dc92.jpg
Karena itu, pelaku bisnis dalam industri logistik perlu mempertimbangkan beberapa hal untuk bisa memanfaatkan teknologi digital agar bisa memenuhi kebutuhan konsumen, antara lain adalah sebagai berikut:
  • Penawaran layanan maupun model bisnis baru
  • Digitalisasi kegiatan operasional inti

Penawaran layanan atau model bisnis baru 

Penyesuaian yang bisa dilakukan pelaku bisnis logistik terhadap model bisnisnya adalah dengan menerapkan end-to-end integrated supply chain system. Integrated supply chain system memungkinkan perusahaan untuk memiliki rantai distribusi yang terintegrasi dimulai dari tahapan pemasok, produksi, distribusi, hingga konsumen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun