Mohon tunggu...
Rieska Utami
Rieska Utami Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan swasta

penyuka sepi dan penikmat kopi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Deru Kecemasan

11 Februari 2019   12:13 Diperbarui: 11 Februari 2019   14:52 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku tak bisa bicara di keramaian.

Degup jantung ini seperti tabuhan genderang yang bertubi-tubi pekakkan telinga.

Keringat ini bercucuran layaknya air terjun Niagara yang turun begitu derasnya.

Lidah ini tak dapat mengontrol kata yang terucap seperti pelari maraton yang berlomba lomba menuju garis finis.

Jemariku dingin layaknya salju di gunung Fuji.

Wajah memerah seperti cherry dan strawberry dalam kue tart yang siap disantap

Seribu mata yang siap menghakimi

Seperti berdiri di tepi jurang Bicaz George di Rumania

Terjal dengan deretan kendaraan yang siap melindas di bawah sana

Membuat lutut ini bergetar Yang seakan lemah menopang raga

Raga ini rapuh seperti istana pasir yang tertiup angin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun