Dengan bantuan AI, akuntan bisa bekerja lebih cepat dan cermat. Bayangkan punya "asisten digital" yang bisa menyaring ribuan data transaksi hanya dalam hitungan menit. Akuntan tetap punya peran penting dalam pengambilan keputusan AI hanya menyuplai datanya.
Jadi, AI Akan Menggantikan Akuntan?
Menurut saya: tidak. Tapi yang pasti, AI akan menggantikan akuntan yang tidak mau berubah.
Di masa depan, yang dibutuhkan bukan hanya akuntan yang jago debit dan kredit, tapi akuntan yang paham teknologi, bisa membaca data, dan mampu memberikan insight bisnis dari angka-angka yang ada.
Peran akuntan akan bergeser dari pencatat menjadi penasihat. Dari sekadar membuat laporan, menjadi orang yang membantu manajemen memahami arah keuangan mereka. Di sinilah nilai tambah yang tidak bisa digantikan mesin.
Saatnya Beradaptasi?
Saya percaya bahwa AI bukan akhir dari profesi akuntansi, tapi justru awal dari era baru yang lebih dinamis. Bagi mereka yang mau belajar dan beradaptasi, ini adalah peluang luar biasa. Tapi bagi yang menolak perubahan, ya... bisa jadi tertinggal.
AI itu alat. Dan seperti alat lainnya, manfaatnya tergantung pada siapa yang menggunakannya. Jadi, daripada takut atau menolak, lebih baik kita mulai belajar bagaimana menggunakannya. Karena satu hal yang pasti: masa depan akuntansi bukan lagi soal mencatat angka, tapi soal bagaimana memahami cerita di balik angka-angka itu.
Lagipula, bukankah profesi yang hebat adalah yang bisa terus bertumbuh mengikuti zaman? Dulu, akuntan bertransisi dari buku besar manual ke spreadsheet digital. Kini, dari spreadsheet ke AI. Ini bukan tentang menggantikan manusia, tapi tentang bagaimana manusia dan teknologi bisa berkolaborasi menciptakan hasil yang lebih baik. Adaptif itu keren, dan akuntan masa kini punya peluang untuk membuktikannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI