Mohon tunggu...
Rido Nababan
Rido Nababan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Hanya menuliskan pikiran dan perasaan melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cerita Fiksi Pendek: Di Bawah Langit Biru yang Pudar

16 April 2024   05:52 Diperbarui: 16 April 2024   06:00 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Background by Pixource

Akhirnya, penduduk desa pun berani. Mereka mengadakan demonstrasi besar-besaran di depan pabrik PT. Langit Biru. Mereka membawa spanduk dan poster yang berisi tuntutan mereka.

Aksi protes itu mendapat perhatian media massa dan masyarakat luas. Banyak orang yang simpati dengan perjuangan penduduk Desa Sekarwangi. Tekanan dari masyarakat akhirnya membuat PT. Langit Biru bertekuk lutut.

PT. Langit Biru sepakat untuk memasang filter asap di pabrik mereka, membangun instalasi pengolahan air limbah, dan memberikan kompensasi kepada penduduk desa yang terkena dampak polusi.

Langit di atas Desa Sekarwangi perlahan mulai kembali cerah. Asap tebal mulai berkurang, dan udara mulai terasa lebih segar. Penduduk desa bersorak gembira. Mereka telah berhasil melawan ketidakadilan dan melindungi lingkungan mereka.

Ayu dan Pak Lurah menjadi pahlawan bagi Desa Sekarwangi. Kisah mereka menunjukkan bahwa dengan keberanian, tekad, dan persatuan, rakyat kecil dapat melawan kekuatan besar dan meraih kemenangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun