Mohon tunggu...
Ribka MentariKusuma
Ribka MentariKusuma Mohon Tunggu... Administrasi - Ribkaphefferkorn_

Menuju tak terbatas dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

3726 Mdpl

19 Februari 2020   22:26 Diperbarui: 19 Februari 2020   22:42 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"kirei rindu seorang yang mampu menenangkan seperti dirimu" ucapku. Akupun memeluk selehai foto yang selalu kubawa kemanapun ku pergi. "joy Kirei merindukkanmu" teriakku disertai tangisan. "aku merindukkanmu juga" teriak seorang yang ada dibelakangku. Namun saat aku membalikkan badanku, tidak ada satupun orang disana. "ah, mungkin Kirei halu" ucapku. Kamu tidak sedang berhalusinasi Kirei, Joy juga merindukanmu" ucap seseorang yang membuatku terkejut. 

"kaaa, kaaa, kamu" ucapku terbata- bata. "pras ngapain kamu disini ?"sambungku heran. "gue bukan pras seperti yang lo kenal" ucapnya dengan tatapan mengunci mataku. Lalu ia memutarkan badanku. "tapi gue adalah seseorang yang lo maksud difoto ini" ucapnya sambil menunjukan foto yang masih kugenggam. "maaaaa......,mak.......,maksud kamu"belum selesai aku berbicara dia sudah kembali berbicara. "ya, aku adalah Joy Losa Prasetya yang kamu rindukan" ucapannya membuatku tutup mulut, "Pras bohongkan ?" tanyaku yang hanya dibalas dengan senyuman olehnya. 

Pras gak tau klo nama kesayangan ia adalah Rinja. Pras gak tau klo lo kelas 4 SD maih ngompol dicelana. Pras gak tau klo motor kesayangan lo itu mei -- mei dan Pras gak tau klo tempat lo kabur itu dan merenung itu puncak Rinjani dengan alasan : "saya Rinjani dan saya bnggak di puncak Rinjani yang sunyi", ucanya panjang lebar yang membuat butiran bening dimataku menetes tanpa permisi.

"joy aku merindukanmu" ucapku sambil menangis dipelukkannya. Aku pun mulai menceritakan keluh kesahku kepadanya mulai dari hal yang konyol sampai hal yang paling menyedihkan yang pernah aku alami. Joy layaknya rumah, ia tempatku berkeluh kesah dan mengadu. 

Dan aku merasa nyaman dan aman ketika ada didekatnya. Aku pun sempat kesal padanya karena waktu duduk di kelas 2 SMP kamu pindah sekolah tanpa pamit sebelum aku ngalamin kecelakaan kala itu yang membuatku lupa dengan segalanya sehingga aku harus kembali berusaha mengingat lagi. Dan akupun semoat terkejut karena yang menyimpan logistic makanan di tas carrierku saat di Rinjani beberapa bulan lalu adalah Joy.

***
Tidak terasa mahatari perlahan demi perlahan bersembunyi di ufuk barat, yang tertinggal hanya warna jingga kemerahan, aku dan Joy masih asik bercerita tanpa bosan beradu argument yang sama seklai tidak penting. Aku denganya sedang berdiri menyaksikkan sunset yang begitu indah dipuncak Rinjani. Joy menggenggamku, kita saling berhadapan.


"demi senja di ufuk barat, demi samudera awan yang ada dihadapan kita, 3726 meter dibawah permukaan laut. Kirei Putri Rinjani will you merry me ?" ucapannya membuatku terkejut untuk kesekian kalinya.

"kita masih SMA Joy" cetusku melepaskan genggamannya.

"ah, kamu ngerusak momen romantic kayak gini, ish....., kan gak ada yang larang tunangan masih sekolah Rinja. Nanti kita nikahnya udah lulus sekolah, bukan sekarang" joy kesal.

"ya maaf" nyengir tanpa beban.

"so?, ulang dong biar so sweet gitu" pinyaku pada Joy.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun