Mohon tunggu...
Arie Riandry
Arie Riandry Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Studi Agama Agama
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Teks Komersil

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sembilan Belas Detik

24 Maret 2023   00:49 Diperbarui: 24 Maret 2023   01:00 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah kucoba menghitung Kepalaku berdenyut, cepat Memburu waktu yang tak ingin berhenti

Seperti api yang menyala Tak terbendung, tak terkendali Aku berlari, mencoba mengejar Yang sudah kulewati, yang sudah kulewati

Lalu kutatap langit Mendongak, mencari Yang tak terlihat, yang tak terdengar Namun ku yakin ada

Sembilan belas detik Sekian waktu yang telah berlalu Namun aku masih di sini Berusaha mengejar masa depan

Jangan biarkan waktu berhenti Katakanlah, kita teruskan Kita teruskan langkah, dengan keyakinan Sembilan belas detik, bukanlah akhir dari segalanya.

Baca juga: Kau Bunga

Baca juga: Aku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun