Chamistery dalam Dunia Pendidikan
Ternyata, dalam dunia pendidikan, istilah "chamistery" bisa lho digunakan secara informal untuk menggambarkan hubungan unik dan harmonis antara guru dan siswa, atau antara sesama pendidik, yang menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan efektif di kelas.
Misalnya:
1. Guru-Siswa:
"Bu Sriana punya chamistery yang kuat sama murid-muridnya. Jadi, mereka lebih mudah memahami pelajaran karena suasananya nyaman."
Pertama, Kenali Potensi Siswa
Luangkan waktu untuk mengenal kekuatan, minat, dan tantangan siswa. Hal ini membuat siswa merasa dihargai dan membangun hubungan yang lebih personal.
Contoh: "Saya tahu kamu suka bola, jadi bagaimana kalau tugas ini dikaitkan dengan bola?"
Pertanyaan itu saya ajukan kepada Labib dan Luthfi  kelas 9F yang sering cabut di jam pelajaran saya Bahasa Indonesia demi bermain bola di lapangan sekolah. Saya pun mengubah pertanyaan itu kepada Bintang yang suka PIK-R, Razik yang suka kepolisian, dan siswa cewek yang suka drama korea.
Akhirnya kelaspun hidup karena siswa lain iri tak ditanyai kegemarannya. Sayapun mengubah pola dengan mengunjungi mereka yang belum divalidasi satu per satu ke mejanya. Iri mereka pun menguar hilang terbawa suasana chamistery perorangan menjadi chamistery klasikal. Heboh pasti dong.
Kedua, Ciptakan Suasana Kelas yang Nyaman
Seperti poin pertama di atas, berikan ruang aman untuk siswa. Ruang aman akan membuat siswa merasa bebas bertanya, berbagi ide, berekspresi, atau bahkan membuat kesalahan tanpa takut dihakimi guru.