Bila perempuan di Indonesia, banyak miom, tentu kesempatan untuk melahirkan sulit lagi. Maka minus anak akan berdampak minus murid. Minus murid berdampak minus siwa, dan pada akhirnya minus mahasiswa pula. Lalu minus tenaga kerja terutama guru dan dosen.
Ketiga, Matinya peradaban
Ketika hildfree semakin banyak diterapkan generasi muda, tentu banyak pasangan yang tidak memiliki keturunan. Bila pasutri banyak tak memliki keturunan akan berdampak pada perkembangan populasi manusia di tanah air.Â
Ditambah pula angka kematian tinggi atau drastis, tentu bisa mematikan suatu peradaban.Peradaban menurut Koentjaraningrat adalah bagian dari unsur kebudayaan yang halus, maju dan indah.Â
Di antaranya kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang memiliki sistem teknologi, dan masyarakat kota yang maju dan kompleks.
Siapa yang akan melanjutkan kebdayaan, agama, kesenian, kenegaraan, teknologi bila semua orang memilih childfree. Regenerasi akan terhenti. Tinggallah orang tua-tua saja yang mendiami suatu negeri. Betapa hampa dan gersang hidup mereka kelak.
Manusia makhluk zoon politicon. Saling membutuhkan satu sama lain. Renta butuh yang muda melakukan pekerjaan berat. Nan muda butuh bimbingan nan renta. Sementara bila semua childfree, terputuslah keterkaitan satu sama lain.
Jumlah SD di Indonesia, secara rinci, sebanyak 148.992 unit pada tahun ajaran 2021/2022. Jumlah itu mengalami kenaikan tipis 0,17% dibandingkan setahun sebelumnya. Tahun sebelumnya sebanyak 148.743 unit. Pertambahan 249 unit.
Sedangkan jumlah SMP di dalam negeri kita tercatat sebanyak 41.402 unit. Angkanya mengalami peningkatan 1,98% dibandingkan pada tahun ajaran 2020/2021 sebanyak 40.597 unit. Bertambah 805 unit.
Adapun jumlah SMA di Indonesia saat ini sebanyak 14.007 unit. Jumlah tersebut pun meningkat 1,02% dibandingkan tahun lalu sebesar 1,02%. Indonesia memiliki 14.199 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada tahun ajaran 2021/2022.
Dari segi jumlah guru, berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bahwa jumlah guru di Indonesia sebanyak 3,31 juta orang pada tahun ajaran 2022/2023. Jumlah tersebut, sebanyak 1,45 juta guru yang mengajar di Sekolah Dasar (SD).